Pascakasus Setnov, Golkar Hadapi Dua Tantangan Berat

Rabu, 29 November 2017 - 11:24 WIB
Pascakasus Setnov, Golkar...
Pascakasus Setnov, Golkar Hadapi Dua Tantangan Berat
A A A
JAKARTA - Penetapan status tersangka Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) memunculkan situasi pelik bagi partai berlambang pohon beringin itu.

Saat ini partai yang pernah berjaya di era Orde Baru itu setidaknya menghadapi dua tantangan penting ke depan. Pertama, Pilkada Serentak 2018, khususnya di Jawa Barat. Kedua, regenerasi kepemimpinan di internal Golkar.

"Dua momentum ini harus dilakukan secara paralel, cepat, namun juga hati-hati. Karena jika proses konsolidasi tidak selesai, faksi-faksi yang ada di tubuh Golkar berpotensi menjadi kontraproduktif bagi partai yang memiliki suara kedua terbesar di Jawa Barat itu," kata peneliti Center for Information and Development Studies (CIDES), Ridwan Budiman dalam siaran persnya kepada SINDOnews, Senin (29/11/2017).

Diketahui, dalam proses Pilkada Jawa Barat, Golkar telah memutuskan untuk mendukung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai bakal cagub.

Menurut dia, keputusan Golkar dukung Ridwan Kamil di provinsi berpenduduk terbesar di Indonesia ini tak ayal memunculkan friksi di internal Partai Golkar. Imbasnya, Ketua DPD Partai Golkar Dedi Mulyadi ikut terseret konflik karena menilai proses penetapan tersebut tidak melalui jenjang pengkaderan serta mekanisme yang lazim.

Dia menilai, kondisi Golkar yang terjadi saat ini, seperti era 20 tahun silam di atas dengan beberapa faktor determinan. "Krisis kepemimpinan di tengah konstelasi politik yang harus segera direspons secara cepat," katanya.

Dia menilai alasan Setya Novanto telah memilih Idrus Marham sebagai Pelaksana Tugas (Plt) untuk menyelamatkan Golkar. Pasalnya, kata dia, Idrus dikenal sebagai sosok yang dingin dan rasional dalam menghadapi polemik.

Meskipun demikian, Idrus Marham lebih dikenal sebagai politikus berlatar belakang akademisi. Secara historis, kata dia, politikus yang berlatar belakang akademisi relevan untuk menjaga muruwah partai di kala krisis.

Namun, kata dia, politikus berlatar belakang akademisi biasanya tidak memiliki sumber daya kekuatan ekonomi-politik yang mampu menggerakkan untuk menghadapi ekspansi yang diperlukan menghadapi kontestasi politik elektoral, seperti Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.

"Dua indikator pemilu di atas harus menjadi acuan untuk Partai Golkar segera berbenah dan menentukan ketua umum secara definitif dengan meminimalisasi gejolak dari masing-masing faksi," tandasnya.

Menurut dia, jika Golkar berhasil melalui krisis ini dengan meraih banyak kemenangan di Pilkada serentak 2018, bukan tidak mungkin akan menjadi pesaing utama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Pemilu 2019.

"Jika sebaliknya, Golkar akan kembali identik dengan kapal Titanic yang megah namun karam," tandasnya.
(dam)
Berita Terkait
HUT ke-57 Partai Golkar...
HUT ke-57 Partai Golkar Bertema Bersatu untuk Menang
Soal Peluang Golkar...
Soal Peluang Golkar Ubah AD/ART untuk Jokowi Maju Ketum, Aburizal Bakrie: Bisa Saja jika Daerah Mau
Tasyakuran HUT Ke-57...
Tasyakuran HUT Ke-57 Partai Golkar
Presiden Jokowi Hadir...
Presiden Jokowi Hadir di Penutupan Munas XI Partai Golkar
Pembukaan Rapimnas Partai...
Pembukaan Rapimnas Partai Golkar
Malam Puncak HUT ke-57...
Malam Puncak HUT ke-57 Partai Golkar
Berita Terkini
Momen Anies Bukber di...
Momen Anies Bukber di Kediaman JK: Menyerap Kebijaksanaan dari Seorang Mentor
21 menit yang lalu
Revisi UU TNI Dibahas...
Revisi UU TNI Dibahas di Hotel Mewah, Panja Ungkap Perdebatan Sengit soal Usia Pensiun Prajurit
1 jam yang lalu
PT Timah Gugat UU Tipikor...
PT Timah Gugat UU Tipikor Terkait Vonis Ganti Rugi, Pakar Hukum: Kontraproduktif
1 jam yang lalu
Deretan Jenderal Polisi...
Deretan Jenderal Polisi Baru Pascamutasi Polri Besar-besaran Maret 2025
1 jam yang lalu
Daftar 92 Kapolres Baru...
Daftar 92 Kapolres Baru Setelah Mutasi Maret 2025, Ini Nama-Namanya
5 jam yang lalu
9 Kombes Digeser Jenderal...
9 Kombes Digeser Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Lemdiklat Polri pada Mutasi Maret 2025
7 jam yang lalu
Infografis
Peta Geopolitik 2025:...
Peta Geopolitik 2025: Tantangan Global Kian Kompleks
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved