Kota Terintegrasi dengan Beragam Fasilitas

Senin, 27 November 2017 - 20:15 WIB
Kota Terintegrasi dengan Beragam Fasilitas
Kota Terintegrasi dengan Beragam Fasilitas
A A A
JAKARTA - Belakangan ini, konsep smart city seakan menjadi tren tersendiri. Impian kota masa depan yang banyak menawarkan kepraktisan serta sistem yang cepat menjadi salah satu daya tarik utama dari kota pintar ini.

Lantas, manfaat apa saja yang ditawarkan dari konsep ini? Tidak hanya memberikan kemudahan, smart city juga banyak menawarkan keuntungan yang besar bagi para penghuninya dalam melakukan aktivitas dan memantau keamanan hunian, meski dilakukan dalam jarak jauh.

Hal ini pun ditegaskan oleh Anton Sitorus, Kepala Departemen Riset dan Konsultasi Savills In donesia. Banyak manfaat yang diberikan dari konsep smart city, di antaranya mengontrol penggunaan energi, keamanan, dan pengembangan kota yang lebih baik pada masa depan.

"Konsep smart city sebenarnya banyak memberikan manfaat yang cukup luas, bukan hanya dari segi layanan pemerintahannya, tapi juga produktivitas kawasan tersebut. Kawasan smart city juga memiliki sistem pengaturan limbah yang baik jadi lingkungannya lebih asri," kata Anton saat dihubungi KORAN SINDO.

Anton pun menambahkan, sebuah kawasan smart city memiliki sistem transportasi yang terintegrasi dengan baik sehingga mampu meningkatkan mobilitas masyarakatnya. Selain itu, bangunannya pun hemat energi dan lebih ramah lingkungan. Meski memberi banyak manfaat, konsep smart city juga masih memiliki kekurangan yang cukup besar, terlebih jika ingin diterapkan di pusat kota seperti Jakarta. Sebab, konsep ini membutuhkan pembiayaan yang cukup mahal.

"Jika ingin menerapkan smart city di Jakarta tidak mudah karena idealnya smart city itu dibangun dalam kawasan baru yang bisa dengan mudah dikembangkan. Selain itu, dibutuhkan juga dana yang banyak untuk bisa mengembangkan kawasan pintar," kata Anton.

Saat ini pengembangan konsep smart city sudah dilakukan secara meluas ke berbagai wilayah Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk memperluas cakupannya. Senior Associate Director konsultan Properti Colliers Indonesia Ferry Salanto menyatakan, sangat mendukung sepenuhnya terhadap perluasan kota pintar ini.

"Sebuah kota dikatakan berhasil dalam sistem pengelolaannya, apabila dapat mewujudkan tatanan kota yang terintegritas dengan baik seperti smart city," ungkap Ferry.

Lebih lanjut Ferry mengatakan, aspek utama dari smart city itu luas seperti pemerintahannya, dilengkapi dengan teknologi pintar, smart citizen, smart mobility, smart infrastructure, smart healthcare, dan smart energy. Kalau itu semua bisa terpenuhi dengan baik, barulah kawasan tersebut bisa menjadi smart city.

Pada umumnya, smart city selalu menggunakan teknologi dan informasi canggih untuk melengkapi segala kebutuhan penghuninya. "Sebagai contoh, banyak smart city sekarang yang dilengkapi dengan beberapa teknologi canggih seperti dari sisi pengamanannya dan beberapa penunjang kebutuhan lainnya," kata Ferry.

Tidak hanya fokus pada pusat kota seperti Jakarta, pengembangan konsep smart city juga sudah mulai meluas ke berbagai wilayah Indonesia seperti Bandung, Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan Makassar. "Surabaya memang sudah lebih dahulu menerapkan konsep ini, tapi lebih kepada pengaturan sistem pemerintahannya. Semua pemerintahan dikerjakan dengan sistem sehingga saling terintegrasi satu sama lain," kata Ferry.

Sebelum mengubah sebuah kawasan menjadi smart city, Ferry menyarankan, perlu adanya prakondisi terlebih dahulu, seperti peningkatan pelayanan kesehatan, sosial, dan beberapa fasilitas penunjang lainnya. Jadi, masyarakat tidak langsung dikagetkan dengan pergantian sistemnya.

Jakarta pun kini sedang bersiap-siap untuk menuju smart city, hal ini pun dipertegas Ferry. Dia mengatakan, saat ini Jakarta sedang merancang grand design smart city. Di dalam kawasan tersebut menggunakan teknologi yang tepat guna sehingga memudahkan mobilitas penghuni di dalamnya.

"Di Jakarta sendiri, sudah terdapat Smart City Lounge sebagai ruang pengendali smart city yang sudah ditebar di beberapa titik untuk mengontrol dan menerima pengaduan masyarakat terhadap permasalahan banjir, kriminalitas, dan sampah," tutur Ferry.

Salah satu pengembang yang telah mengusung konsep kota pintar adalah Paramount Land. Home Automation yang telah dikembangkan ini dilengkapi dengan perangkat elektronik berupa sensor keamanan dari bahaya pencuri, kebakaran, pengatur lampu, hingga sistem pertolongan darurat berupa panic button yang akan terhubung dengan petugas keamanan setempat. Semua fitur tersebut juga bisa dikendalikan dari jarak jauh karena terhubung dengan smartphone milik penghuni.

Aryo Tri Ananto, Direktur Paramount Land, mengatakan bahwa sensor pada Home Automation bisa mendeteksi pergerakan di dalam rumah sehingga bisa memantau bila ada orang jahat masuk ke dalam rumah. "Dengan sensor ini, penghuni bisa memantau keamanan rumah saat malam hari atau pun ketika ditinggal bepergian," kata Aryo. Dia pun menambahkan, pada dapur juga terdapat sensor yang bisa mendeteksi kebocoran gas dan potensi bahaya lainnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1871 seconds (0.1#10.140)