Jelang Pensiun, Gatot Diminta Fokus Wujudkan Program MEF TNI
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo diminta segera mengajukan pengunduran diri. Sebab sesuai ketentuannya, enam bulan sebelum memasuki masa pensiun harus membuat surat pengunduran secara resmi.
Sedangkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018 nanti. Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra mengatakan, pergantian Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.
"Sesuai ketentuan, enam bulan sebelum masa jabatannya berakhir, Panglima TNI akan membuat surat pengunduran secara resmi," ujar Supiadin dihubungi wartawan, Selasa (14/11/2017).
Dia menjelaskan, surat pengunduran tersebut dimaksudkan untuk memberi waktu kepada presiden guna menyiapkan pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo. Legislator asal Dapil Jawa Barat XI ini berharap, agar Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo nanti bisa fokus untuk mewujudkan program Minimum Essensial Force (MEF) TNI yang sampai saat ini belum bisa tercapai.
"Kesejahteraan dan profesionalisme prajurit harus terus dipelihara dan ditingkatkan," tuturnya.
Selain itu, tambah dia, Panglima TNI yang baru nantinya juga harus bisa menjamin netralitas TNI pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. "Kalau menurut giliran, Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo seharusnya dari TNI AU. Namun siapa yang ditunjuk nantinya merupakan hak prerogatif presiden," katanya.
Sedangkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018 nanti. Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra mengatakan, pergantian Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.
"Sesuai ketentuan, enam bulan sebelum masa jabatannya berakhir, Panglima TNI akan membuat surat pengunduran secara resmi," ujar Supiadin dihubungi wartawan, Selasa (14/11/2017).
Dia menjelaskan, surat pengunduran tersebut dimaksudkan untuk memberi waktu kepada presiden guna menyiapkan pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo. Legislator asal Dapil Jawa Barat XI ini berharap, agar Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo nanti bisa fokus untuk mewujudkan program Minimum Essensial Force (MEF) TNI yang sampai saat ini belum bisa tercapai.
"Kesejahteraan dan profesionalisme prajurit harus terus dipelihara dan ditingkatkan," tuturnya.
Selain itu, tambah dia, Panglima TNI yang baru nantinya juga harus bisa menjamin netralitas TNI pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. "Kalau menurut giliran, Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo seharusnya dari TNI AU. Namun siapa yang ditunjuk nantinya merupakan hak prerogatif presiden," katanya.
(kri)