Peredaran Film Indonesia Akan Digencarkan di Daerah
A
A
A
JAKARTA - Jumlah film Indonesia semakin meningkat. Pemerintah akan mendukungnya dengan mengintensifkan bantuan pemutar film ke daerah-daerah.
Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud Maman Wijaya mengatakan, pemerintah akan terus mendukung perfilman Indonesia agar terus maju di tanah air. Oleh karena itu Kemendikbud pun memberikan dukungan yang intinya agar lebih banyak film Indonesia dikenal dan diedarkan di Indonesia. Potensi film Indonesia untuk maju pun ada sebab hampir seluruh provinsi sudah ada bioskop. "Dari data yang ada hanya ada lima provinsi yang belum ada bioskop," katanya saat konferensi pers Festival Film Indonesia 2017 di kantor Kemendikbud, Jakarta.
Maman melanjutkan, dari sisi kebijakan ada kemudahan izin usaha pertunjukan film di daerah. Termasuk juga izin penjualan DVDnya.Usaha lain adalah adanya regulasi peredaran film melalui Permen diusahakan bisa segera ditandatangani agar ada kepastian bagi pengusaha bioskop yang ingin membuka usahanya di daerah.
Maman menerangkan, Kemendikbud juga mengirim peralatan pemutar film ke daerah 3T dengan mengirimkan mobil bioskop keliling. Sampai sekarang, kata dia, mobil bioskop ini sudah beredar di 105 kabupaten terpencil. Dia menjelaskan, Kemen PU PR juga menargetkan membangun 1.500 tempat pemutaran film di ruang terbuka.
"Tahun ini juga kami menganggarkan alat pemutar film tanpa mobil (mobil bioskop). Sebab banyak daerah yang tidak bisa ditembus mobil. Alat ini akan bisa masuk ke pelosok-pelosok tanah air," katanya.
Sementara itu Ketua Fasilitas Pembiayaan Film Badan Perfilman Indonesia (BPI) Agung Sentausa mengatakan, tahun ini bisa disebut sebagai momentum antusiasme menonton film Indonesia di bioskop. Dari data yang dia jabarkan, pada 2016 ada 131 judul film dan semester 1 2017 sudah ada 62 judul film. Dilihat dari jumlah penonton pada 2016 ada 274.000 penonton dan 2017 per semester satu sudah ada 282.000 penonton. "Optimis sampai Desember nanti penonton akan lebih banyak dari 2016," katanya.
FFI yang akan digelar di Manado pada 11 November mendatang akan mengundang 400 aktor, aktris dan pembuat film. Total ada 1.000 undangan yang sudah disebar. Kata dia, FFI akan disiarkan langsung oleh Global TV dan Inews.
Perwakilan dari Asosiasi Sutradara Film Indonesia Lasya Susetya menambahkan, FFI tahun ini spesial karena asosiasi diajak untuk merekomendasi film yang secara profesi diunggulkan. (Neneng Zubaidah)
Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud Maman Wijaya mengatakan, pemerintah akan terus mendukung perfilman Indonesia agar terus maju di tanah air. Oleh karena itu Kemendikbud pun memberikan dukungan yang intinya agar lebih banyak film Indonesia dikenal dan diedarkan di Indonesia. Potensi film Indonesia untuk maju pun ada sebab hampir seluruh provinsi sudah ada bioskop. "Dari data yang ada hanya ada lima provinsi yang belum ada bioskop," katanya saat konferensi pers Festival Film Indonesia 2017 di kantor Kemendikbud, Jakarta.
Maman melanjutkan, dari sisi kebijakan ada kemudahan izin usaha pertunjukan film di daerah. Termasuk juga izin penjualan DVDnya.Usaha lain adalah adanya regulasi peredaran film melalui Permen diusahakan bisa segera ditandatangani agar ada kepastian bagi pengusaha bioskop yang ingin membuka usahanya di daerah.
Maman menerangkan, Kemendikbud juga mengirim peralatan pemutar film ke daerah 3T dengan mengirimkan mobil bioskop keliling. Sampai sekarang, kata dia, mobil bioskop ini sudah beredar di 105 kabupaten terpencil. Dia menjelaskan, Kemen PU PR juga menargetkan membangun 1.500 tempat pemutaran film di ruang terbuka.
"Tahun ini juga kami menganggarkan alat pemutar film tanpa mobil (mobil bioskop). Sebab banyak daerah yang tidak bisa ditembus mobil. Alat ini akan bisa masuk ke pelosok-pelosok tanah air," katanya.
Sementara itu Ketua Fasilitas Pembiayaan Film Badan Perfilman Indonesia (BPI) Agung Sentausa mengatakan, tahun ini bisa disebut sebagai momentum antusiasme menonton film Indonesia di bioskop. Dari data yang dia jabarkan, pada 2016 ada 131 judul film dan semester 1 2017 sudah ada 62 judul film. Dilihat dari jumlah penonton pada 2016 ada 274.000 penonton dan 2017 per semester satu sudah ada 282.000 penonton. "Optimis sampai Desember nanti penonton akan lebih banyak dari 2016," katanya.
FFI yang akan digelar di Manado pada 11 November mendatang akan mengundang 400 aktor, aktris dan pembuat film. Total ada 1.000 undangan yang sudah disebar. Kata dia, FFI akan disiarkan langsung oleh Global TV dan Inews.
Perwakilan dari Asosiasi Sutradara Film Indonesia Lasya Susetya menambahkan, FFI tahun ini spesial karena asosiasi diajak untuk merekomendasi film yang secara profesi diunggulkan. (Neneng Zubaidah)
(nfl)