Over Kapasitas Lapas Banjarmasin Sudah Meresahkan

Senin, 06 November 2017 - 12:13 WIB
Over Kapasitas Lapas...
Over Kapasitas Lapas Banjarmasin Sudah Meresahkan
A A A
JAKARTA - Over kapasitas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah meresahkan. Para narapidana, terutama kasus narkoba, yang ditempatkan di Lapas ini terus bertambah, Bukan berkurang.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmon Mahesa mengatakan, ada yang salah dalam penanganan tindak pidana narkoba di di Lapas Klas IIA Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalsel. Aksi pencegahan dinilai masih sangat kurang.

“Kami ingin melihat apakah ada perubahan over capacity. Semakin baik atau tidak semakin baik. Realisasinya ternyata jumlah orang selalu bertambah.” Kata Desmon usai menggelar pertemuan dengan Kakanwil Kemenkum HAM di Lapas Kelas IIA Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalsel, Senin (30/10/2017).

menurutnya, jika tahanan kasus narkoba terus bertambah di Lapas ini, berarti ada yang salah dari penanganan narkoba. BNN sebagai institusi yang punya otoritas menanganinya perlu merubah cara penidakannya.

Kampanye pencegahan perlu diperluas dengan gerakan yang masif. “Ada suatu pertanyaan besar dari kami Komisi III menyangkut hal ini. Nanti kita akan ketemu dengan Kapolda dan BNN,” ucap politisi Partai Gerindra itu.

Over kapasitas selalu menjadi masalah di hampir semua Lapas di Indonesia. Untuk itu, sambung Desmon, perlu ada kebijakan yang dirumuskan di tingkat pusat dan ada pula kebijakan di tingkat daerah. Dengan kunjungan Komisi III ini, tentu ada kroscek sekaligus melihat dari dekat bagaimana kondisi Lapas selama ini.

Kasus narkoba masih mendominasi penghuni Lapas. Bahkan, ada narkoba masuk ke Lapas. Ini tentu menyangkut penjagaan yang lemah. “Penegakan hukum tanpa pencegahan adalah omong kosong,” ucap Desmon lagi kepada para wartawan.

Persoalan klasik Lapas tentang over kapasitas, perlu pula dikoordinasikan dengan penegak hukum lainnya, seperti kejaksaan, kepolisian, dan peradilan. Bila sumber pasokan narkobanya bukan di Banjarmasin, berarti ada penjagaan yang lemah di pelabuhan dan bandara. Dengan penjagaan yang baik di pintu masuk, pencegahan pun bisa lebih efektif.
(pur)
Berita Terkait
DPR Kumandangkan Lagu...
DPR Kumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Setiap Pagi
Anggota DPR Bakal Dapat...
Anggota DPR Bakal Dapat Tanda Penghargaan Jelang Purnatugas
Para Guru Besar Desak...
Para Guru Besar Desak DPR Usut Dugaan Penyalahgunaan Kekuasaan Eksekutif
Menangkan Hati Rakyat,...
Menangkan Hati Rakyat, DPR Harus Bisa Bangun Kepercayaan Publik
DPR Wacanakan Tambah...
DPR Wacanakan Tambah Jumlah Komisi di Periode Mendatang
Puan Maharani Pimpin...
Puan Maharani Pimpin Rapat Paripurna DPR
Berita Terkini
2 Pati Polri Naik Pangkat...
2 Pati Polri Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang 3, Nomor 1 Jebolan Akpol 1992
17 menit yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Terjadi 150 Kasus Kecelakaan, 8 Orang Tewas
3 jam yang lalu
SBY dan Jokowi Bakal...
SBY dan Jokowi Bakal Salat Idulfitri 2025 di Masjid Istiqlal
3 jam yang lalu
379 Penyandang Disabilitas...
379 Penyandang Disabilitas Mendapatkan Kemudahan Mudik Lebaran
4 jam yang lalu
Jelang Idulfitri, Megawati...
Jelang Idulfitri, Megawati Nyekar ke Makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati Soekarno
6 jam yang lalu
Meneladani Sikap Pemaaf...
Meneladani Sikap Pemaaf Menag Nasaruddin Umar di Momen Idulfitri
6 jam yang lalu
Infografis
2 Alasan Hamas Sudah...
2 Alasan Hamas Sudah Memiliki Kendali Penuh di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved