Bupati Nganjuk Taufiqurrahman Dikabarkan Ditangkap KPK

Rabu, 25 Oktober 2017 - 17:35 WIB
Bupati Nganjuk Taufiqurrahman Dikabarkan Ditangkap KPK
Bupati Nganjuk Taufiqurrahman Dikabarkan Ditangkap KPK
A A A
NGANJUK - Bupati Nganjuk Taufiqurrahman dikabarkan ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT). Meski belum ada keterangan resmi dari KPK, namun sejumlah pejabat di Kabupaten Nganjuk membenarkan informasi ini.

Pantauan di lapangan Rabu (25/10/2017), petugas KPK tampak melakukan pemeriksaan terhadap delapan pejabat Pemkab Nganjuk. Belum diketahui secara pasti siapa saja yang dimintai keterangan oleh penyidik KPK lantaran pemeriksaan dilakukan secara tertutup.

Namun dikabarkan jika dari delapan pegawai negeri sipil (PNS) yang diamankan, salah satu di antaranya adalah Oki, salah satu Ajudan Bupati. Dikabarkan pula, setelah menjalani pemeriksaan di Polres Nganjuk, Taufiqurrahman dikirim ke Gedung KPK di Jakarta.

Penjemputan terhadap sejumlah PNS Pemkab Nganjuk dan diperiksa di Polres Nganjuk dilakukan secara diam-diam. Tak terlihat petugas KPK menggunakan rompi khasnya. Namun di salah satu mobil penjemput PNS itu terlihat berkas sprindik berlogo KPK.

Kabar penangkapan Bupati Nganjuk dan sejumlah PNS ini beredar luas pula di kalangan PNS Pemkab Nganjuk. Meski tak mengetahui pasti, namun mereka mengetahui adanya penjemputan paksa sejumlah pejabat terkait kasus OTT bupati. ”Iya, ada beberapa pejabat yang dipanggil terkait OTT KPK,” terang salah satu PNS yang meminta namanya tak disebut.

Aparat Polres Nganjuk juga masih menutup rapat informasi ini. Tak ada pernyataan resmi dari Kapolres Nganjuk maupun jajarannya. Namun beberapa anggota polisi di Mapolres Nganjuk membenarkan adanya penggunaan satu ruang khusus oleh petugas KPK untuk pemeriksaan bupati dan sejumlah bawahannya.

Namun kabar yang beredar, sejak siang Bupati Nganjuk Taufiqurrahman sudah dikirim ke Gedung KPK di Jakarta. Sementara pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat tetap dilakukan di Polres Nganjuk.

Salah satu Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk Raditya Haria Yuangga mengatakan, kabar ditangkapnya Bupati Nganjuk Taufiqurrahman telah beredar luas baik di kalangan PNS maupun anggota Dewan. Ia meyakini jika kabar tersebut benar adanya.

”Saya juga mendapatkan informasi dia (bupati) diperiksa di Mapolres Nganjuk bersama delapan orang PNS lainnya. Dan itu memang benar,” terang Raditya Haria Yuangga.

Politisi Hanura yang akrab dipanggil Angga ini mengaku tak kaget dengan penangkapan tersebut. Karena menurutnya, bupati yang sudah dua periode menjabat itu memang dikenal sering melakukan pungutan liar. Selain dalam proyek-proyek fisik, juga setiap mutasi pejabat.

”Parah. Mutasi selalu bayar. Kalau proyek, harus setor 7 persen. Itu khusus untuk bupati lho,” tandasnya.

Soal kasus OTT ini, Angga meyakini jika hal itu terkait dengan suap mutasi. Dan menurutnya, uang tersebut bakal digunakan untuk pembelian rekomendasi partai dalam pencalonan Ita Triwibawati, istri Taufiqurrahman yang kini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang. Sejak dua tahun belakangan memang santer jika Ita Triwibawati bakal maju dalam pemilihan Bupati Nganjuk tahun depan.

”Dugaan saya untuk bayar rekomendasi (partai) pilbup,” tambahnya.

Sementara, Kepala Bagian Humas Pemkab Nganjuk Agus Irianto mengaku tak mengetahui kabar penangkapan bupati yang juga politisi PDIP itu. Namun ia memastikan Taufiqurrahman tak berada di kantornya siang ini.

”Siang ini beliau tidak ada di kantornya. Tapi siang kemarin (24/10) beliau ada di Istana Negara menghadiri acara,” terang Agus saat dihubungi melalui telepon selulernya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7403 seconds (0.1#10.140)