Diperlukan Pendidikan Kebangsaan lewat Budaya dan Seni

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 14:39 WIB
Diperlukan Pendidikan Kebangsaan lewat Budaya dan Seni
Diperlukan Pendidikan Kebangsaan lewat Budaya dan Seni
A A A
JAKARTA - Kita gagap, panik, bahkan marah ketika negara tetangga mengklaim salah satu peninggalan budaya kita sebagai milik mereka. Kita kerap baru bersuara ketika negara lain berhasil terkenal dengan budaya yang mereka ambil diam-diam seni budaya Indonesia.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Yudi Latief, dalam jumpa pers pergelaran 'Nyanyian Indonesia' di Kantor UKP, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis 19 Oktober 2017.

Menurut Yudi Latief, kita lebih bangga memakai merek-merek impor yang pelan tapi pasti mengikis rasa memiliki kita terhadap peninggalan budaya sendiri.

"Bagaimana kita bisa menghargai dan menghormati keanekaragaman budaya Indonesia dengan 1.340 suku dan 564 bahasa yang kita punya sebagai orang Indonesia?" kata Yudi Latief dalam siaran pers, Sabtu (21/10/2017).

"Jawabannya adalah kita mau secara langsung memelihara, melestarikan, dan mengembangkan budaya sendiri, apapun bentuknya. Bagaimana kita bisa melestarikan dan mengembangkannya kalau tidak memulainya dengan memahami budaya kita itu," imbuhnya.

Yudi menjelaskan, pergelaran ini dirancang sejak awal ini untuk generasi muda agar mau mempelajari seni dan budaya Indonesia dengan cara menjadi pelaku seni dan pelaku budaya secara langsung.

Melalui gerakan ini lanjut Yudi, generasi muda dapat merasakan getar nurani dari seni budaya dari berbagai suku di Tanah Air.

"Kesulitan yang didapat dari mempelajari karya seni akan menimbulkan ketekunan dan kesabaran hingga dapat tercapai dirinya menjadi untuk menjadi pelaku seni dan pelaku budaya secara alamiah," ucap Yudi.

Sementara Pergelaran Nyanyian Indonesia akan dilaksanakan pada Selasa, 24 Oktober 2017, Pukul 12.30-17.50 WIB di Sentul International Convention Center (SICC) Sentul City-Bogor. Tak cuma pergelaran, di hari itu juga akan ada kuliah umum oleh Yudi Latief.

Yudi mengatakan, pergelaran ini merupakan wadah bagi generasi muda Indonesia yang memiliki rasa jiwa nasionalis terhadap bangsa dan negara dalam menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Bhinneka Tunggal Ika melalui seni dan tari.

Saat ini, bekerja sama dengan Cipta Olah Persada (COP) melalui proses penyaringan dan pelatihan dari daerah ke daerah, Nyanyian Indonesia telah membentuk generasi muda dari berbagai suku di Indonesia mulai Sabang sampai Merauke hingga mencapai jumlah keanggotaan 700 orang yang memiliki bakat dan minat di bidang seni dan tari nasional.

"Kami ingin mempersatukan nusantara melalui seni dan budaya. Pagelaran ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda menjadi pelaku Seni dan pelaku budaya," tutur Yudi yang juga Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia).

"Ini akan menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan kemauannya untuk menjunjung tinggi persatuan bangsa dan negara melalui nyanyian, tari, seni dan budaya Indonesia," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5752 seconds (0.1#10.140)