Program Imunisasi Campak Rubella Dinilai Lampaui Target
A
A
A
JAKARTA - Program Imunisasi Campak dan Rubella (MR) di Pulau Jawa, yang digelar Agustus-September 2017, dan diperpanjang selama dua pekan berikutnya, cakupannya berhasil melampaui target nasional.
Menurut data yang dikeluarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Pusdatin Kemenkes), hingga Jumat 13 Oktober 2017, jumlah anak yang diimunisasi di Pulau Jawa mencapai 35.051.704 anak, atau 100,25% dari target awal yang ditetapkan, yaitu 35 juta anak.
Kepala Perwakilan UNICEF untuk Pulau Jawa, Arie Rukmantara menyatakan, apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan program berharga bagi kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia ini.
"Atas nama UNICEF, saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas upaya maksimal, all out, yang diperlihatkan oleh seluruh komponen masyarakat dalam memastikan anaknya bebas campak dan rubella di masa depan," kata Arie Rukmantara dalam siaran pers, Minggu (14/10/2017).
Menurut data Pusdatin Kemenkes, Provinsi Jawa Timur menjadi daerah yang capaian targetnya tertinggi, yaitu 105,62%, disusul Jawa Tengah 104,57%, Daerah Istimewa Yogyakarta 97,58%, DKI Jakarta 97,25%, Jawa Barat 95,98%, dan terakhir Provinsi Banten sebesar 94,79%.
Secara khusus Unicef menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Banten, yang hingga hari terakhir masih terus berupaya mengejar capaian target hingga minimal 95% dari total target sasaran sebanyak 3.322.185 anak.
"Masyarakat Banten mengambil inisiatif memastikan semua anak yang masuk kategori target populasi mendapatkan haknya atas pelayanan kesehatan, termasuk vaksinasi dalam waktu yang terbatas. Bersama gubernur, wagub, bupati, wali kota dan terutama media setempat, mereka mengejar target 95% cakupan terpenuhi dalam beberapa hari," ujar Arie.
Menurut Arie, keterlibatan jurnalis kesehatan di Banten dan wilayah lain di Pulau Jawa, sangat berperan memastikan Kampanye Imunisasi MR sukses dilakukan.
"Pelajaran berharga untuk kampanye imunisasi berikutnya ialah media harus dilibatkan sejak awal, dari planning sampai evaluasi," kata Arie.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Jane Soepardi.
"Kami salut dan kagum atas keuletan dan kehebatan masyarakat Banten, bersama para pemimpinnya dalam satu hari ini (Jumat). Mereka dapat memberikan pelayanan imunisasi MR kepada 19.670 anak tambahan," kata Jane Soepardi.
Menurut Jane, Banten bergegas mengejar target minimal 95% cakupan provinsi, agar semua anak terlindungi dari bahaya serta kerugian Campak dan Rubella. Banten sudah membantu memastikan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anaknya. Komitmen Banten ini sangat inspiratif," tegas Jane Soepardi.
Sementara itu menyikapi masih banyaknya informasi keliru terkait imunisasi MR ini, Perhimpunan Profesi Kesehatan Muslim Indonesia (Prokami) dan Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), serta beberapa lembaga dakwah Islam mengimbau agar seluruh umat muslim mendukung program imunisasi nasional, khususnya kampanye imunisasi Campak dan Rubella ini.
Menurut Ketua Umum PP Prokami, Achmad Zaki, dalam menghadapi isu terkait imunisasi, seluruh muslimin dan muslimat, para alim ulama dan profesional kesehatan muslim untuk mengikuti panduan dari instansi berwenang dan kompeten, seperti Kementerian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Perhimpunan Profesional Kesehatan Muslim Indonesia (PROKAMI).
Achmad Zaki juga mengimbau seluruh masyarakat perlu cerdas dalam menerima apa pun informasi, khususnya terkait isu kesehatan dan imunisasi.
"Pastikan informasi yang didapat berasal dari sumber yang kompeten dan kredibel," kata Achmad Zaki, seperti yang ditulis melalui siaran pers.
Tahun 2018 mendatang, pemerintah berencana untuk melakukan program serupa di wilayah lain di Indonesia, di luar Pulau Jawa.
Menurut data yang dikeluarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Pusdatin Kemenkes), hingga Jumat 13 Oktober 2017, jumlah anak yang diimunisasi di Pulau Jawa mencapai 35.051.704 anak, atau 100,25% dari target awal yang ditetapkan, yaitu 35 juta anak.
Kepala Perwakilan UNICEF untuk Pulau Jawa, Arie Rukmantara menyatakan, apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan program berharga bagi kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia ini.
"Atas nama UNICEF, saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas upaya maksimal, all out, yang diperlihatkan oleh seluruh komponen masyarakat dalam memastikan anaknya bebas campak dan rubella di masa depan," kata Arie Rukmantara dalam siaran pers, Minggu (14/10/2017).
Menurut data Pusdatin Kemenkes, Provinsi Jawa Timur menjadi daerah yang capaian targetnya tertinggi, yaitu 105,62%, disusul Jawa Tengah 104,57%, Daerah Istimewa Yogyakarta 97,58%, DKI Jakarta 97,25%, Jawa Barat 95,98%, dan terakhir Provinsi Banten sebesar 94,79%.
Secara khusus Unicef menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Banten, yang hingga hari terakhir masih terus berupaya mengejar capaian target hingga minimal 95% dari total target sasaran sebanyak 3.322.185 anak.
"Masyarakat Banten mengambil inisiatif memastikan semua anak yang masuk kategori target populasi mendapatkan haknya atas pelayanan kesehatan, termasuk vaksinasi dalam waktu yang terbatas. Bersama gubernur, wagub, bupati, wali kota dan terutama media setempat, mereka mengejar target 95% cakupan terpenuhi dalam beberapa hari," ujar Arie.
Menurut Arie, keterlibatan jurnalis kesehatan di Banten dan wilayah lain di Pulau Jawa, sangat berperan memastikan Kampanye Imunisasi MR sukses dilakukan.
"Pelajaran berharga untuk kampanye imunisasi berikutnya ialah media harus dilibatkan sejak awal, dari planning sampai evaluasi," kata Arie.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Jane Soepardi.
"Kami salut dan kagum atas keuletan dan kehebatan masyarakat Banten, bersama para pemimpinnya dalam satu hari ini (Jumat). Mereka dapat memberikan pelayanan imunisasi MR kepada 19.670 anak tambahan," kata Jane Soepardi.
Menurut Jane, Banten bergegas mengejar target minimal 95% cakupan provinsi, agar semua anak terlindungi dari bahaya serta kerugian Campak dan Rubella. Banten sudah membantu memastikan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anaknya. Komitmen Banten ini sangat inspiratif," tegas Jane Soepardi.
Sementara itu menyikapi masih banyaknya informasi keliru terkait imunisasi MR ini, Perhimpunan Profesi Kesehatan Muslim Indonesia (Prokami) dan Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), serta beberapa lembaga dakwah Islam mengimbau agar seluruh umat muslim mendukung program imunisasi nasional, khususnya kampanye imunisasi Campak dan Rubella ini.
Menurut Ketua Umum PP Prokami, Achmad Zaki, dalam menghadapi isu terkait imunisasi, seluruh muslimin dan muslimat, para alim ulama dan profesional kesehatan muslim untuk mengikuti panduan dari instansi berwenang dan kompeten, seperti Kementerian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Perhimpunan Profesional Kesehatan Muslim Indonesia (PROKAMI).
Achmad Zaki juga mengimbau seluruh masyarakat perlu cerdas dalam menerima apa pun informasi, khususnya terkait isu kesehatan dan imunisasi.
"Pastikan informasi yang didapat berasal dari sumber yang kompeten dan kredibel," kata Achmad Zaki, seperti yang ditulis melalui siaran pers.
Tahun 2018 mendatang, pemerintah berencana untuk melakukan program serupa di wilayah lain di Indonesia, di luar Pulau Jawa.
(maf)