Hoax Masih Marak, Kemenkominfo Dorong Literasi Media

Jum'at, 06 Oktober 2017 - 12:35 WIB
Hoax Masih Marak, Kemenkominfo...
Hoax Masih Marak, Kemenkominfo Dorong Literasi Media
A A A
JAKARTA - Masih maraknya berita-berita hoax, ujaran kebencian berbau SARA, dan konten-konten negatif lainnya di media sosial (medsos) menuntut masyarakat untuk membantu pemerintah.

Adapun bantuan itu berupa membangun kesadaran bersama sehingga dapat memanfaatkan medsos secara bertanggung jawab dengan konten-konten positif.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rositasari Niken Widyastuti dalam ideatalk IDEAFEST 2017 bertajuk Jaga Jagat Maya, Jaga Budaya Indonesia #KontenDigitalUntukIndonesia”, di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Kamis (5/10/2017).

"Kita terus dorong bersama adalah proses literasi media sosial ke seluruh lapisan masyarakat, baik itu pelajar dan mahasiswa maupun masyarakat umum, sehingga media sosial yang kita pakai jauh lebih sehat dengan konten-konten positif," tuturnya.

Adapun, kata dia, konten-konten positif yang membawa manfaat yang luas bagi bangsa dan negara. Menurut dia, internet ibarat pisau bermata dua, karena dia memungkinkan masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi secara cepat.

Namun, kata dia, di sisi lain medsos juga membawa dampak negatif untuk menyebarkan informasi hoax, ujaran kebencian, pemutarbalikan fakta, provokasi, serta hal-hal yang berkaitan dengan SARA, terorisme, dan sebagainya.

"Repotnya lagi masyarakat kita belum dibekali dengan informasi yang cukup untuk menangkal informasi-informasi seperti ini, tidak ada proses chek dan rechek bahkan cenderung cepat-cepat menyebarkan. Ini yang tidak boleh terjadi lagi, sehingga literasi media sosial itu sangat penting kita gaungkan ke masyarakat,” lanjutnya.

Sejauh ini, kata dia, pemerintah dalam hal ini Kominfo sudah bekerja sama dengan lebih dari 100 perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk melakukan literasi media sosial di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Tidak hanya itu, sambung dia, Menkominfo saat ini sedang giat melakukan kunjungan ke pimpinan-pimpinan Agama melalui MUI, NU, Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma, dan Walubi.

"Melalui pimpinan agama-agama ini kita bekerja sama untuk menyelanggarakan literasi media sosial kepada pemuda-pemudi di masing-masing kelompok agama,” ucap Niken.

Pendiri Good News From Indonensia (GNFI) Akhyari Hananto mengimbau masyarakat bahu-membahu menangkal informasi-informasi negatif yang banyak beredar di media-media sosial, dengan tidak ikut membuat viral sebuah informasi hoax dan aktif dari dalam diri memproduksi konten-konten positif.

“Lebih dari itu Indonesia ini banyak hal positif yang harus diberitakan, budayanya, adat istiadat dan keindahan alamnya yang sangat luar biasa. Ini adalah gerakan positif yang harus kita bangun," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5166 seconds (0.1#10.140)