Fahmi Idris: Gagasan Mengganti Setnov Melalui Munas Keputusan Bijak
A
A
A
JAKARTA - Politikus Senior Partai Golkar, Fahmi Idris menilai, bagaimanapun hasil praperadilan nanti, kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, seakan menjadi label Golkar.
"Jadi Setya Novanto sudah labelity. Apapaun hasil praperadilan, publik sudah mengecap Setya Novanto dan itu berimbas ke partai," kata Fahmi saat bertandang ke Kantor Menko Polhukam, Wiranto, di Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Menurut Fahmi, penetapan tersangka terhadap Setya Novanto membuat dampak yang luar biasa terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurutnya, elektabilitas Golkar terus merosot sejak Mei hingga Agustus ini.
Maka itu, Fahmi mengaku setuju agar Partai Golkar segera menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) untuk menggantikan posisi Setnov. Menurutnya, keputusan mengganti Setnov yang juga menjabat Ketua DPR melalui Munas dianggap keputusan bijak.
"Jadi ditunjuk Plt, Plt inilah sebagai pelaksana tugas begitu. (Penggantian melaui) Munas ya, bukan munaslub. Sehingga keputusannya final," pungkasnya.
"Jadi Setya Novanto sudah labelity. Apapaun hasil praperadilan, publik sudah mengecap Setya Novanto dan itu berimbas ke partai," kata Fahmi saat bertandang ke Kantor Menko Polhukam, Wiranto, di Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Menurut Fahmi, penetapan tersangka terhadap Setya Novanto membuat dampak yang luar biasa terhadap partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurutnya, elektabilitas Golkar terus merosot sejak Mei hingga Agustus ini.
Maka itu, Fahmi mengaku setuju agar Partai Golkar segera menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) untuk menggantikan posisi Setnov. Menurutnya, keputusan mengganti Setnov yang juga menjabat Ketua DPR melalui Munas dianggap keputusan bijak.
"Jadi ditunjuk Plt, Plt inilah sebagai pelaksana tugas begitu. (Penggantian melaui) Munas ya, bukan munaslub. Sehingga keputusannya final," pungkasnya.
(pur)