Pemerintah Rapat Bahas Finalisasi Pembelian Pesawat Tempur Sukhoi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, serta sejumlah menteri menggelar rapat
koordinasi khusus tingkat menteri.
Rapat diketahui membahas masalah pembelian Pesawat Tempur Sukhoi 35 (SU-35). "Finalisasi pembelian Sukhoi, ya sudah, sudah (final)," kata Ryamizard di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Ryamizard mengatakan, dalam rapat tersebut dibahas juga mengenai skema alat pembayaran dengan sistem imbal dagang. Menurutnya ada sejumlah komoditas dalam negeri yang akan dijadikan alat pembayaran untuk mendatangkan pesawat tempur modern buatan Rusia tersebut.
"Ya 85 persen imbal dagang, kan sudah tuh, ada karet kelapa sawit, sepatu baju, dan lain-lain, itu Kementerian Perdagangan," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kemenhan memutuskan membeli 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35. Ryamizard memastikan, Sukhoi yang dibeli Pemerintah Indonesia tercanggih dan terbaru di kelasnya.
"Yang pasti terbaru dan paling canggih. Paling tinggi teknologinya," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2017.
Ryamizard menjelaskan, Sukhoi yang dibeli Indonesia adalah versi lengkap. Pemerintah harus merogoh kocek USD1,14 miliar dolar untuk mendatangkan 11 unit pesawat tempur pabrikan Rusia ini.
"Kita beli yang bisa nembak dan ngebom, 90 juta dolar AS. Mereka kasih USD150 juta, saya tawar sampai dapat USD90 juta," ucap Ryamizard.
koordinasi khusus tingkat menteri.
Rapat diketahui membahas masalah pembelian Pesawat Tempur Sukhoi 35 (SU-35). "Finalisasi pembelian Sukhoi, ya sudah, sudah (final)," kata Ryamizard di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Ryamizard mengatakan, dalam rapat tersebut dibahas juga mengenai skema alat pembayaran dengan sistem imbal dagang. Menurutnya ada sejumlah komoditas dalam negeri yang akan dijadikan alat pembayaran untuk mendatangkan pesawat tempur modern buatan Rusia tersebut.
"Ya 85 persen imbal dagang, kan sudah tuh, ada karet kelapa sawit, sepatu baju, dan lain-lain, itu Kementerian Perdagangan," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kemenhan memutuskan membeli 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35. Ryamizard memastikan, Sukhoi yang dibeli Pemerintah Indonesia tercanggih dan terbaru di kelasnya.
"Yang pasti terbaru dan paling canggih. Paling tinggi teknologinya," kata Ryamizard di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2017.
Ryamizard menjelaskan, Sukhoi yang dibeli Indonesia adalah versi lengkap. Pemerintah harus merogoh kocek USD1,14 miliar dolar untuk mendatangkan 11 unit pesawat tempur pabrikan Rusia ini.
"Kita beli yang bisa nembak dan ngebom, 90 juta dolar AS. Mereka kasih USD150 juta, saya tawar sampai dapat USD90 juta," ucap Ryamizard.
(maf)