Prabowo Ajak Para Akademisi 'Turun Gunung'
A
A
A
DEPOK - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai kaum cendekiawan adalah otak suatu negara dan menjadi pembawa perubahan.
Dia mencontohkan sosok Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir yang telah membawa perubahan negeri ini. Prabowo pun mengajak para kalangan cendekia saat ini untuk melakukan perubahan.
"Kaum intelektual Indonesia punya tanggung jawab atas kebenaran. UI adalah center of excellent. Dari dulu semua perubahan datang dari UI," ungkap Prabowo saat berbicara pada acara bedah buku berjudul Nasionalisme Sosialisme Pragmatisme; Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, Senin (18/9/2017).
Dia pun meminta kalangan intelektual UI berani untuk menyatakan dan menegakkan kebenaran. "Hukum yang diajarkan universitas adalah kebenaran," paparnya.
Di hadapan para mahasiswa dan sejumlah tokoh yang hadir, Prabowo menegaskan ekonomi tidak bisa berdiri sendiri. Ekonomi juga memerhatikan situasi geopolitik dan geo ekonomi.
"Membangun bangsa itu harus kontinyu. Memperhatikan iptek, politik, sosial, ekonomi, budaya, militer dan agama. Ekonomi harus bersumber pada filosofi kita, yaitu Pancasila," ucapnya.
Prabowo pun mengingatkan dan mengajak pada para profesor untuk turun gunung. Mulai dari tokoh dan akademisi agar bersatu membangun bangsa. "Tokoh akademisi turun lah, jangan pandang ilmu terpisah-pisah," tuturnya
Dia mengajak pada para profesor untuk "turun gunung". Mulai dari tokoh dan akademisi agar bersatu membangun bangsa. "Tokoh akademisi turun lah, jangan pandang ilmu terpisah-pisah," tuturnya.
Dia mencontohkan sosok Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir yang telah membawa perubahan negeri ini. Prabowo pun mengajak para kalangan cendekia saat ini untuk melakukan perubahan.
"Kaum intelektual Indonesia punya tanggung jawab atas kebenaran. UI adalah center of excellent. Dari dulu semua perubahan datang dari UI," ungkap Prabowo saat berbicara pada acara bedah buku berjudul Nasionalisme Sosialisme Pragmatisme; Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, Senin (18/9/2017).
Dia pun meminta kalangan intelektual UI berani untuk menyatakan dan menegakkan kebenaran. "Hukum yang diajarkan universitas adalah kebenaran," paparnya.
Di hadapan para mahasiswa dan sejumlah tokoh yang hadir, Prabowo menegaskan ekonomi tidak bisa berdiri sendiri. Ekonomi juga memerhatikan situasi geopolitik dan geo ekonomi.
"Membangun bangsa itu harus kontinyu. Memperhatikan iptek, politik, sosial, ekonomi, budaya, militer dan agama. Ekonomi harus bersumber pada filosofi kita, yaitu Pancasila," ucapnya.
Prabowo pun mengingatkan dan mengajak pada para profesor untuk turun gunung. Mulai dari tokoh dan akademisi agar bersatu membangun bangsa. "Tokoh akademisi turun lah, jangan pandang ilmu terpisah-pisah," tuturnya
Dia mengajak pada para profesor untuk "turun gunung". Mulai dari tokoh dan akademisi agar bersatu membangun bangsa. "Tokoh akademisi turun lah, jangan pandang ilmu terpisah-pisah," tuturnya.
(dam)