Hadiri Silatnas MTA, Jokowi: Jaga Ukhuwah Islamiyah!

Minggu, 17 September 2017 - 19:36 WIB
Hadiri Silatnas MTA,...
Hadiri Silatnas MTA, Jokowi: Jaga Ukhuwah Islamiyah!
A A A
SOLO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan Indonesia adalah bangsa yang besar.

Oleh karena itu, kata dia, semua pihak perlu selalu menjaga kerukunan agar tidak terpecah akibat konflik.

“Saya ingin menyadarkan kita semuanya bahwa Indonesia adalah negara besar. Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ini yang sering kita lupakan,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi nasional (Silatnas) III Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/9/2017) siang.

Hadir juga dalam kesempatan itu Ketua MPR Zulkifli Hasan. Bahkan setiap bertemu dengan kepala negara lain, Jokowi selalu mengungkapkan Indonesia memiliki 17.000 ribu pulau, 714 suku, dan sekitar 1.100 bahasa lokal daerah.

Dengan fakta itu, telah menunjukkan Indonesia merupakan negara besar yang majemuk karena memiliki beragam suku, dan agama yang berbeda beda.

Hal itu dikatakan Jokowi merupakan takdir Allah dan anugerah yang diberikan kepada Bangsa Indonesia.

“Saya ingatkan semuanya untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, jaga persaudaraan karena kita negara besar,” tandasnya.

Jokowi mengaku selalu ingat dengan pesan Presiden Afganistan Dr Ashraf Ghani yang memperingatkan agar berhati-hati karena Indonesia negara besar.

Menirukan ucapan Dr Ashraf Ghani, Jokowi menyebut di Afganistan hanya terdapat tujuh suku. Sekitar 30 tahun lalu, dua suku bertikai. Satu suku membawa teman dari negara lain, dan suku lainnya juga membawa teman dari negara lain yang akhirnya terjadi perang. Saat ini di Afganistan terpecah menjadi 40 kelompok.

“Saya diwanti-wanti (oleh Dr Ashraf Ghani-red), kalau ada gesekan kecil diminta segera diselesaikan agar tidak membesar. Itu pesan yang selalu saya ingat,” ucap mantan Wali Kota Solo tersebut.

Dengan demikian, kata dia, Indonesia harus dirawat bersama sama. Meski berbeda suku, agama, namun tetap bersatu dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jokowi juga menyebut bahwa para pemimpin dunia banyak yang ingin belajar dari Indonesia terkait kemampuan merawat kerukunan, dan mengelola keragaman.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, lanjut Jokowi, Indonesia tidak pernah berdiam diri terkait apa yang dialami umat muslim di dunia.

“Karena kita memegang teguh amanat konstitusi, bahwa kita wajib ikut serta memelihara ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial,” lanjut Presiden.

Pimpinan Pusat Majelis Tafsir Alquran (MTA), Ustaz Ahmad Sukina mengatakan, dalam menjalankan dakwahnya, MTA selalu berpedoman kepada Alquran dan Hadits.

“Dalam berdakwah, kami selalu menebarkan kasih sayang. Kami bukan golongan tertentu dari umat Islam, melainkan bagian dari umat Islam. MTA sangat menghargai perbedaan, karena semua sebagai saudara,” ucap Sukina.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8645 seconds (0.1#10.140)