Jokowi Minta Diplomasi Kemanusiaan Dilakukan Secara Sinergi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bantuan yang dilepas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pengungsi Rohingya merupakan tahap pertama sesuai kebutuhan yang diperlukan bagi pengungsi.
Menurutnya, tahap bantuan selanjutnya tengah dipersiapkan pemerintah yang berkoordinasi dengan tim yang berada di lapangan. "Jadi sambil jalan, lakukan assessment dan persiapan terus kita lakukan," ujar Retno usai mendampingi Presiden Jokowi di Pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Retno menuturkan, saat ini kondisinya tidak normal untuk mengirim bantuan. Sehingga, sambil mengirim bantuan tahap pertama, maka dipersiapkan pengiriman bantuan tahap berikutnya dengan menyiapkan perizinan.
Dia mengungkapkan, Presiden Jokowi telah berpesan agar pengiriman bantuan kemanusiaan atau diplomasi kemanusiaan dilakukan secara sinergi. Sebab, pemerintah mendapat informasi banyak pihak yang ingin memberikan bantuan untuk kebutuhan pengungsi Rohingya.
"Maka itu, sinergi pemerintah, masyarakat, ormas, pemda dll menjadi sangat penting. Artinya kita keluar dengan satu nama, Indonesia," pungkasnya.
Menurutnya, tahap bantuan selanjutnya tengah dipersiapkan pemerintah yang berkoordinasi dengan tim yang berada di lapangan. "Jadi sambil jalan, lakukan assessment dan persiapan terus kita lakukan," ujar Retno usai mendampingi Presiden Jokowi di Pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Retno menuturkan, saat ini kondisinya tidak normal untuk mengirim bantuan. Sehingga, sambil mengirim bantuan tahap pertama, maka dipersiapkan pengiriman bantuan tahap berikutnya dengan menyiapkan perizinan.
Dia mengungkapkan, Presiden Jokowi telah berpesan agar pengiriman bantuan kemanusiaan atau diplomasi kemanusiaan dilakukan secara sinergi. Sebab, pemerintah mendapat informasi banyak pihak yang ingin memberikan bantuan untuk kebutuhan pengungsi Rohingya.
"Maka itu, sinergi pemerintah, masyarakat, ormas, pemda dll menjadi sangat penting. Artinya kita keluar dengan satu nama, Indonesia," pungkasnya.
(kri)