Wukuf Mengajarkan Nilai-nilai Egalitarianisme Manusia

Kamis, 31 Agustus 2017 - 13:56 WIB
Wukuf Mengajarkan Nilai-nilai Egalitarianisme Manusia
Wukuf Mengajarkan Nilai-nilai Egalitarianisme Manusia
A A A
MEKKAH - Wukuf atau berdiam diri berdoa di Arafah hari ini dimulai sejak tergelincirnya matahari (setelah Zuhur) hingga petang hari. Bagi jamaah Indonesia, khotbah wukuf akan disampaikan Sekretaris Amirulhaj Abdul Djamil. Mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini akan menyampaikan khotbah dengan judul Nilai-Nilai Kemanusiaan Ibadah Haji untuk Meningkatkan Kualitas Keagamaan serta Tanggung Jawab Sosial.

Menurut Djamil, selama di Arafah, jamaah diwajibkan mengenakan pakaian ihram, selembar kain tak berjahit yang dililitkan ke tubuh, laksana mayat yang akan menghadap sang khalik. Pakaian putih ini tanpa dilengkapi atribut, pangkat, dan kedudukan serta status sosial.

Prinsip persamaan derajat dan kedudukan (al musawah) inilah yang hakikatnya tecermin dalam ibadah haji. “Kita diajarkan untuk tidak mementingkan ego masing-masing dan sebaliknya peduli kepada urusan banyak orang,” katanya.

Wukuf, tandas mantan rektor IAIN Walisongo Semarang ini, juga momentum untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan, menyadari tanggung jawab kemanusiaan, menghormati antarsesama, menjaga harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan senantiasa menyadari hak dan kewajiban, baik sebagai pemimpin maupun rakyat biasa.

Naib Amirulhaj Abdul Mu’ti mengatakan, selama berada di Arafah untuk melaksanakan wukuf, manusia berusaha untuk melakukan refleksi atas kesejatian diri, hakikat hidup, dan makna kehidupan. Wukuf merupakan rukun haji yang mengajarkan nilai-nilai egalitarianisme manusia dan kemanusiaan.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8542 seconds (0.1#10.140)