Hary Tanoe: Destinasi Wisata Harus Menarik, Bisa Alamiah atau Diciptakan
A
A
A
TORAJA UTARA - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo membahas pembangunan pariwisata Indonesia bersama Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan, Rabu (30/8/2017) malam.
"Destinasi wisata harus menarik, bisa alamiah atau diciptakan," kata Hary dalam dialog yang berlangsung di objek wisata Tongkonan Sa’dan itu.
Dia menggambarkan Singapura yang mampu mendatangkan sekitar 16 juta turis mancanegara setiap tahunnya, karena berhasil menciptakan dan mengembangkan objek wisata belanja.
Menurutnya, Indonesia pun bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang akan menambah tebal devisa negara. "Rata-rata 1 turis asing menghabiskan US$ 1000 di Indonesia. Kalau meningkat 20 juta turis, akan terkumpul US$ 20 miliar lebih setiap tahun," tutur pria asal Surabaya, Jawa Timur itu.
Dia menjelaskan, banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mengembangkan objek wisata yang diminati turis, baik domestik maupun mancanegara. "Membangun wisata, kemanan, kebersihan, infrastruktur dan sarana prasarana memadai itu syarat utama yang harus terpenuhi," ungkapnya.
Tak kalah penting, lanjut Hary, promosi harus digenjot agar objek wisata bisa dikenal luas. "Wisata bisa tumbuh dengan promosi. Saya dengan senang hati akan membantu mempromosikan, agar masyarakat melihat keindahan Toraja," ucap ayah lima anak itu.
Dalam kunjungannya ke Toraja Utara, Hary sempat diajak Gubernur Sulsel dan Bupati Toraja Utara berkeliling menikmati keindahan Kabupaten yang terbagi menjadi 21 kecamatan tersebut.
Dia pun kagum dengan keindahan berbalut sejarah dan budaya yang disuguhkan objek wisata Kete Kesu dan Kompleks Megalit Kalimbuang Bori.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap dukungan Hary dalam mempromosikan pariwisata di Toraja. "Kita butuh tangan-tangan anak bangsa seperti Pak Hary Tanoe untuk membantu promosi, membuka mata dunia bahwa Indonesia kaya, memiliki segalanya. Ini bukan hanya milik Toraja, tapi milik bangsa," pungkasnya.
"Destinasi wisata harus menarik, bisa alamiah atau diciptakan," kata Hary dalam dialog yang berlangsung di objek wisata Tongkonan Sa’dan itu.
Dia menggambarkan Singapura yang mampu mendatangkan sekitar 16 juta turis mancanegara setiap tahunnya, karena berhasil menciptakan dan mengembangkan objek wisata belanja.
Menurutnya, Indonesia pun bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang akan menambah tebal devisa negara. "Rata-rata 1 turis asing menghabiskan US$ 1000 di Indonesia. Kalau meningkat 20 juta turis, akan terkumpul US$ 20 miliar lebih setiap tahun," tutur pria asal Surabaya, Jawa Timur itu.
Dia menjelaskan, banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mengembangkan objek wisata yang diminati turis, baik domestik maupun mancanegara. "Membangun wisata, kemanan, kebersihan, infrastruktur dan sarana prasarana memadai itu syarat utama yang harus terpenuhi," ungkapnya.
Tak kalah penting, lanjut Hary, promosi harus digenjot agar objek wisata bisa dikenal luas. "Wisata bisa tumbuh dengan promosi. Saya dengan senang hati akan membantu mempromosikan, agar masyarakat melihat keindahan Toraja," ucap ayah lima anak itu.
Dalam kunjungannya ke Toraja Utara, Hary sempat diajak Gubernur Sulsel dan Bupati Toraja Utara berkeliling menikmati keindahan Kabupaten yang terbagi menjadi 21 kecamatan tersebut.
Dia pun kagum dengan keindahan berbalut sejarah dan budaya yang disuguhkan objek wisata Kete Kesu dan Kompleks Megalit Kalimbuang Bori.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap dukungan Hary dalam mempromosikan pariwisata di Toraja. "Kita butuh tangan-tangan anak bangsa seperti Pak Hary Tanoe untuk membantu promosi, membuka mata dunia bahwa Indonesia kaya, memiliki segalanya. Ini bukan hanya milik Toraja, tapi milik bangsa," pungkasnya.
(nag)