Tangkap Wali Kota Tegal, KPK Sita Ratusan Juta
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengintensifkan bidang penindakan lewat operasi tangkap tangan (OTT) kurun beberapa bulan pada 2017. Kali ini, KPK diduga menangkap Wali Kota Tegal, Jawa Tengah KMT Siti Masitha Soeparno dengan barang bukti ratusan juta rupiah.
Seorang sumber internal KPK yang melakukan tangkap tangan menyatakan, lokasi penangkapan terjadi di Jawa Tengah dan Jakarta. "Sudah ditangkap di luar Jakarta. Yang ditangkap kepala daerah di Jawa Tengah. Jabatannya Wali Kota Tegal," ujar sumber tersebut kepada KORAN SINDO, Selasa (29/8/2017) malam.
Sumber menambahkan, selain Masitha juga ditangkap pengusaha terduga pemberi suap. Terduga pemberi suap ditangkap di Jakarta.
"Walikota Tegal dan pemberinya sudah dibawa ke Kantor KPK. Uang yang disita ratusan juta rupiah," tegas sumber.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengaku sedang mencari informasi ke tim penindakan apakah benar ada tangkap tangan terhadap seorang kepala daerah di wilayah Jawa Tengah. Menurut dia, jika informasinya sudah ada dan cukup maka akan disampaikan lagi.
"Masih perlu saya pastikan lebih lanjut. Perkembangan akan disampaikan kembali," ujar Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (29/8/2017) malam.
Seorang sumber internal KPK yang melakukan tangkap tangan menyatakan, lokasi penangkapan terjadi di Jawa Tengah dan Jakarta. "Sudah ditangkap di luar Jakarta. Yang ditangkap kepala daerah di Jawa Tengah. Jabatannya Wali Kota Tegal," ujar sumber tersebut kepada KORAN SINDO, Selasa (29/8/2017) malam.
Sumber menambahkan, selain Masitha juga ditangkap pengusaha terduga pemberi suap. Terduga pemberi suap ditangkap di Jakarta.
"Walikota Tegal dan pemberinya sudah dibawa ke Kantor KPK. Uang yang disita ratusan juta rupiah," tegas sumber.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengaku sedang mencari informasi ke tim penindakan apakah benar ada tangkap tangan terhadap seorang kepala daerah di wilayah Jawa Tengah. Menurut dia, jika informasinya sudah ada dan cukup maka akan disampaikan lagi.
"Masih perlu saya pastikan lebih lanjut. Perkembangan akan disampaikan kembali," ujar Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (29/8/2017) malam.
(kri)