Hari Kemanusiaan Sedunia, Pentingnya Perlindungan Pekerja Sosial

Rabu, 23 Agustus 2017 - 11:49 WIB
Hari Kemanusiaan Sedunia, Pentingnya Perlindungan Pekerja Sosial
Hari Kemanusiaan Sedunia, Pentingnya Perlindungan Pekerja Sosial
A A A
JAKARTA - Berkaitan dengan peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia pemerintah mengingatkan pentingnya perlindungan pekerja sosial dan warga sipil dalam berbagai bencana alam dan konflik kemanusiaan di dunia. Dalam penanganan konflik sosial maupun bencana kemanusiaan seringkali pekerja kemanusiaan mempertaruhkan nyawa mereka.

Bahkan menjadi korban saat melakukan tugas kemanusiaan terhadap masyarakat terdampak bencana dan konflik. Atas dasar itu dalam memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia ini, saat yang tepat untuk meneguhkan komitmen perlindungan terhadap pekerja kemanusiaan berdasarkan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.

"Harus dipahami bersama bahwa seluruh pekerja kemanusiaan bukan sasaran," ujar Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews, Rabu (23/8/2017).

Dia menerangkan, Hari Kemanusiaan Sedunia dirayakan setiap tanggal 19 Agustus, dilatarbelakangi pemboman Kantor PBB di Baghdad pada tahun 2003 yang menewaskan 22 pekerja kemanusiaan. Menurutnya Hari Kemanusiaan bertujuan untuk mengenang jasa para pekerja kemanusiaan yang mempertaruhkan nyawanya demi pelayanan kemanusiaan dan memberikan dukungan bagi mereka terdampak krisis di seluruh dunia.

"Kementerian Sosial bekerja sama dengan UN OCHA (Badan PBB di Bidang Urusan Kemanusiaan) serta mitra organisasi kemanusiaan lainnya mengambil inisiatif untuk memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia guna memberikan penghargaan bagi pekerja kemanusiaan yang telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk upaya kemanusiaan," ucapnya.

Pernyataan ini juga disampaikan Khofifah dalam Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia yang dipusatkan di Kawasan Relokasi Hunian Tetap Siosar Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Pada kesempatan itu dia mengakui Siosar adalah prestasi relokasi Sinabung yang sukses di mana awalnya warga enggan direlokasi ke wilayah tersebut. (Baca: Basarnas Ungkap Kendala Pencarian 10 Tentara AS yang Hilang)

"Siosar ini merupakan tempat relokasi pertama dari korban erupsi Gunung Sinabung," katanya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5120 seconds (0.1#10.140)