Lestarikan Alam, Perindo Gelar Lomba Kicau Burung
A
A
A
JAKARTA - Mengisi Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72 tahun, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyemarakkannya dengan menggelar lomba kicau burung.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Perindo M Sopiyan mengatakan lomba yang digelar untuk yang pertama kalinya ini merupakan bagian dari rangkaian acara menyemarakkan HUT RI ke-72. Dari kegiatan ini dirinya berharap lahir kebersamaan antar masyarakat pecinta burung kicau.
“Kegiatan ini kita sebut Perindo untuk semua. Salah satu kegiatan dari rangkaian peringati HUT RI,” ujar Sopiyan saat membuka lomba kicau burung di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Sopiyan mengapresiasi tingginya antusias masyarakat pecinta burung kicau untuk ikut terlibat dalam lomba berhadiah puluhan juta tersebut. Dia menegaskan kegiatan ini akan menjadi agenda rutin Partai Perindo di setiap tahunnya.
“Ke depan ini akan jadi kegiatan rutin karena responnya luar biasa,” ungkapnya.
Menurut Sopiyan melalui lomba kicau burung, Perindo juga mengajak masyarakat untuk menjaga alam beserta ekosistemnya. Dimana saat ini telah terjadi kerusakan alam akibat tangan manusia tidak bertanggung jawab.
“Tentu dalam konteks melestarkan alam ini sebuah kewajiban kita sebagai manusia menjaga ekosistem. Dengan adanya pecinta burung ini pelestarian satwa bisa terjaga,” kata Sopiyan.
Ketua panitia lomba kicau burung Perindo, Iqnal S Wibowo menjelaskan ada enam kategori yang diperlombakan dalam kicau burung kali ini. Mulai dari kelas free Muray Batu, Cucak Hijau, Free Lovebird, Lovebird baby, hingga free Kenari Umum, Pleci.
“Total peserta ada 426 orang dimana setiap kelasnya dibatasi 77 orang,” ujar Iqnal.
Iqnal mengatakan, bahwa latar belakang digelarnya lomba adalah meningkatkan gairah masyarakat untuk memelihara burung, tidak hanya dipelihara tapi juga ditingkatkan kemampuannya. “Jadi hanya burung yang paling laris dan populer yang kita lombakan,” tambah Iqnal.
Sementara itu, ketua juri lomba kicau burung Perindo, Toeron menambahkan penilaian terhadap burung didasarkan pada sejumlah hal meliputi irama, lagu, sikap burung serta intensitas kicauan. Ada enam juri yang mengecek setiap burung yang diperlombakan dimana setiap poin akan dijumlahkan.
“Juri kita bersertifikat dan dipastikan penilaian objektif,” kata Toeron.
Toeron mengatakan, untuk setiap kategori yang diperlombakan burung diberi waktu 15 menit untuk berkicau. Dimana 10 menit di antaranya digunakan untuk proses penilaian. “Kalau kita lihat dari hasil penjurian burung yang ikut lomba sudah cukup baik,” ucap Toeron.
Lebih lanjut Toeron mengapresiasi perhatian Partai Perindo terhadap komunitas pecinta burung kicau di Indonesia. Dia berharap agar kegiatan serupa bisa terlaksana ditahun selanjutnya. “Alhamdulillah ini semua terselenggara berkat dukungan Perindo juga,” tutupnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Perindo M Sopiyan mengatakan lomba yang digelar untuk yang pertama kalinya ini merupakan bagian dari rangkaian acara menyemarakkan HUT RI ke-72. Dari kegiatan ini dirinya berharap lahir kebersamaan antar masyarakat pecinta burung kicau.
“Kegiatan ini kita sebut Perindo untuk semua. Salah satu kegiatan dari rangkaian peringati HUT RI,” ujar Sopiyan saat membuka lomba kicau burung di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Sopiyan mengapresiasi tingginya antusias masyarakat pecinta burung kicau untuk ikut terlibat dalam lomba berhadiah puluhan juta tersebut. Dia menegaskan kegiatan ini akan menjadi agenda rutin Partai Perindo di setiap tahunnya.
“Ke depan ini akan jadi kegiatan rutin karena responnya luar biasa,” ungkapnya.
Menurut Sopiyan melalui lomba kicau burung, Perindo juga mengajak masyarakat untuk menjaga alam beserta ekosistemnya. Dimana saat ini telah terjadi kerusakan alam akibat tangan manusia tidak bertanggung jawab.
“Tentu dalam konteks melestarkan alam ini sebuah kewajiban kita sebagai manusia menjaga ekosistem. Dengan adanya pecinta burung ini pelestarian satwa bisa terjaga,” kata Sopiyan.
Ketua panitia lomba kicau burung Perindo, Iqnal S Wibowo menjelaskan ada enam kategori yang diperlombakan dalam kicau burung kali ini. Mulai dari kelas free Muray Batu, Cucak Hijau, Free Lovebird, Lovebird baby, hingga free Kenari Umum, Pleci.
“Total peserta ada 426 orang dimana setiap kelasnya dibatasi 77 orang,” ujar Iqnal.
Iqnal mengatakan, bahwa latar belakang digelarnya lomba adalah meningkatkan gairah masyarakat untuk memelihara burung, tidak hanya dipelihara tapi juga ditingkatkan kemampuannya. “Jadi hanya burung yang paling laris dan populer yang kita lombakan,” tambah Iqnal.
Sementara itu, ketua juri lomba kicau burung Perindo, Toeron menambahkan penilaian terhadap burung didasarkan pada sejumlah hal meliputi irama, lagu, sikap burung serta intensitas kicauan. Ada enam juri yang mengecek setiap burung yang diperlombakan dimana setiap poin akan dijumlahkan.
“Juri kita bersertifikat dan dipastikan penilaian objektif,” kata Toeron.
Toeron mengatakan, untuk setiap kategori yang diperlombakan burung diberi waktu 15 menit untuk berkicau. Dimana 10 menit di antaranya digunakan untuk proses penilaian. “Kalau kita lihat dari hasil penjurian burung yang ikut lomba sudah cukup baik,” ucap Toeron.
Lebih lanjut Toeron mengapresiasi perhatian Partai Perindo terhadap komunitas pecinta burung kicau di Indonesia. Dia berharap agar kegiatan serupa bisa terlaksana ditahun selanjutnya. “Alhamdulillah ini semua terselenggara berkat dukungan Perindo juga,” tutupnya.
(kri)