Pasukan Penjaga Perdamaian dari Indonesia Gelar HUT RI di Sudan
A
A
A
JAKARTA - Di tengah pelaksanaan tugas rutinnya yang padat, Satgas Garbha II FPU 9 Indonesia yang sudah hampir 7 bulan bertugas di Darfur-Sudan, menyempatkan untuk mengunjungi IDP'S Camp (camp pengungsi) yang berada di sekitar Zone Warden Area.
Kegiatan ini sengaja diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, sebagai bentuk rasa empati terhadap sesama manusia yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan dari semua pihak.
Kunjungan ke tempat penampungan pengungsi ini dipimpin langsung oleh Kasatgas FPU 9 AKBP Ahmad Arif Sopiyan, turut serta dalam rombongan Wakasatgas Kompol Arthur Sameaputy, Kasi Ops AKP Handreas Ardian, dan beberapa Perwira serta anggota jajaran FPU 9 Indonesia
Ada yang unik dalam kegiatan kali ini, selain diberikan beberapa bingkisan yang dibagikan kepada anak- anak, kegiatan ini juga diadakan berbagai jenis perlombaan seperti yang dilakukan di Indonesia jika menyambut HUT RI, di antaranya lomba balap karung dan balap kelereng.
Orang tua mereka pun yang semula hanya ikut mendampingi anak anak ini juga larut dalam kegembiraan dan memaksa panitia utk mengikutsertakan orang tua dalam perlombaan tersebut, dan akhirnya orang tuanya pun ikut dalam perlombaan dengan penuh kegembiraan.
Mereka tidak menyangka ternyata bentuk perlombaan yang diadakan oleh FPU 9 Indonesia bisa sangat menyenangkan dan mendatangkan kebahagian bagi mereka. Suasana akrab terjalin dengan cepat antara anak anak pengungsi ini dengan seluruh anggota FPU 9 yg hadir.
Kasatgas FPU 9 Indonesia Ahmad Arif Sopiyan mengatakan, kegiatan ini sengaja dibuat berbeda dalam rangka memperingati HUT RI ke-72, walaupun kegiatan ini bukan merupakan tugas pokok FPU.
"Namun hal ini sangat perlu dilakukan untuk menjalin hubungan emosional dengan penduduk lokal khususnya yang tinggal di camp pengungsian," kata Ahmad Arif dalam siaran pers, Kamis (17/8/2017).
"Kita sengaja adakan perlombaan-perlombaan ini dengan maksud untuk memperkenalkan budaya khas bangsa Indonesia kepada warga Sudan agar bisa bersama-sama merasakan arti sebuah kemerdekaan, dan di samping itu kegiatan ini kita rancang semirip mungkin seperti di Indonesia agar merasa hidup seperti dikampung kita sendiri," tambahnya.
Kegiatan ini sengaja diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, sebagai bentuk rasa empati terhadap sesama manusia yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan dari semua pihak.
Kunjungan ke tempat penampungan pengungsi ini dipimpin langsung oleh Kasatgas FPU 9 AKBP Ahmad Arif Sopiyan, turut serta dalam rombongan Wakasatgas Kompol Arthur Sameaputy, Kasi Ops AKP Handreas Ardian, dan beberapa Perwira serta anggota jajaran FPU 9 Indonesia
Ada yang unik dalam kegiatan kali ini, selain diberikan beberapa bingkisan yang dibagikan kepada anak- anak, kegiatan ini juga diadakan berbagai jenis perlombaan seperti yang dilakukan di Indonesia jika menyambut HUT RI, di antaranya lomba balap karung dan balap kelereng.
Orang tua mereka pun yang semula hanya ikut mendampingi anak anak ini juga larut dalam kegembiraan dan memaksa panitia utk mengikutsertakan orang tua dalam perlombaan tersebut, dan akhirnya orang tuanya pun ikut dalam perlombaan dengan penuh kegembiraan.
Mereka tidak menyangka ternyata bentuk perlombaan yang diadakan oleh FPU 9 Indonesia bisa sangat menyenangkan dan mendatangkan kebahagian bagi mereka. Suasana akrab terjalin dengan cepat antara anak anak pengungsi ini dengan seluruh anggota FPU 9 yg hadir.
Kasatgas FPU 9 Indonesia Ahmad Arif Sopiyan mengatakan, kegiatan ini sengaja dibuat berbeda dalam rangka memperingati HUT RI ke-72, walaupun kegiatan ini bukan merupakan tugas pokok FPU.
"Namun hal ini sangat perlu dilakukan untuk menjalin hubungan emosional dengan penduduk lokal khususnya yang tinggal di camp pengungsian," kata Ahmad Arif dalam siaran pers, Kamis (17/8/2017).
"Kita sengaja adakan perlombaan-perlombaan ini dengan maksud untuk memperkenalkan budaya khas bangsa Indonesia kepada warga Sudan agar bisa bersama-sama merasakan arti sebuah kemerdekaan, dan di samping itu kegiatan ini kita rancang semirip mungkin seperti di Indonesia agar merasa hidup seperti dikampung kita sendiri," tambahnya.
(maf)