Prof Aswadi Besarkan Hati Jamaah Lansia-Risti
Prof Aswadi Besarkan Hati Jamaah Lansia-Risti
A
A
A
MEKKAH - Sebagian besar jamaah haji Indonesia berkategori berusia lanjut (lansia) dan berisiko tinggi (risti). Sebagian dari itu bahkan adalah jamaah uzur yang memerlukan pendampingan kesehatan dan bimbingan ibadah.
Hal itu pula yang dilakukan Tim Bimbingan Ibadah Daker Makkah. Di bawah komando Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Aswadi Syuhadak Nurudin, tim memberikan bimbingan ibadah kepada jAmaah uzur yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Mekkah.
“Jamaah uzur memerlukan perhatian khusus serta membutuhkan pembimbing yang cukup baik,” ujar Aswadi, Minggu 13 Agustus 2017.
Menurut dia, ada beberapa materi bimbingan jamaah uzur. Pertama, terkait dengan ibadah salat. Dikatakan Aswadi, tidak jarang jamaah uzur saat sakit sudah lupa akan waktu dan hari. Karena itu, menjadi kewajiban yang sehat untuk mengingatkan kewajiban mereka melakukan salat.
Selain itu, pembimbing ibadah juga mengarahkan kapan jamaah boleh bertayamum dan kapan tetap harus berwudu sebagaimana biasanya. “Kami memiliki kewajiban mengingatkan kapan dia harus salat, kapan dia harus bisa menggunakan air, kapan dia bertayamun dan cara-caranya,” papar Aswadi.
Aswadi mengatakan, jamaah uzur yang dijumpai umumnya tidak terbiasa melakukan tayamum. Untuk itu, tim melakukan pendampingan teknis bertayamum agar mereka dapat salat.
Selain bimbingan peribadahan, lanjut Aswadi, timnya juga berupaya membesarkan serta membahagiakan hati para jamaah uzur. Salah satunya dengan memberikan pengertian bahwa haji dapat dilakukan siapapun bahkan bagi yang sakit.
Jamaah haji yang uzur atau sakit dapat melakukan ibadah haji sesuai kemampuannya. “Bagi yang bisa berjalan, ibadahnya akan kami bimbing sambil berjalan. Sedangkan bagi mereka tidak bisa berjalan atau berbaring, akan kita safariwukufkan serta dibimbing,” janjinya.
Tujuh hari masa kedatangan jamaah haji Indonesia di Mekkah, total 39 orang dirawat di KKHI Daker Mekkah. Mereka terdiri dari 24 pasien laki-laki dan 15 perempuan, dan umumnya adalah jamaah lansia.
Hal itu pula yang dilakukan Tim Bimbingan Ibadah Daker Makkah. Di bawah komando Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Aswadi Syuhadak Nurudin, tim memberikan bimbingan ibadah kepada jAmaah uzur yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Mekkah.
“Jamaah uzur memerlukan perhatian khusus serta membutuhkan pembimbing yang cukup baik,” ujar Aswadi, Minggu 13 Agustus 2017.
Menurut dia, ada beberapa materi bimbingan jamaah uzur. Pertama, terkait dengan ibadah salat. Dikatakan Aswadi, tidak jarang jamaah uzur saat sakit sudah lupa akan waktu dan hari. Karena itu, menjadi kewajiban yang sehat untuk mengingatkan kewajiban mereka melakukan salat.
Selain itu, pembimbing ibadah juga mengarahkan kapan jamaah boleh bertayamum dan kapan tetap harus berwudu sebagaimana biasanya. “Kami memiliki kewajiban mengingatkan kapan dia harus salat, kapan dia harus bisa menggunakan air, kapan dia bertayamun dan cara-caranya,” papar Aswadi.
Aswadi mengatakan, jamaah uzur yang dijumpai umumnya tidak terbiasa melakukan tayamum. Untuk itu, tim melakukan pendampingan teknis bertayamum agar mereka dapat salat.
Selain bimbingan peribadahan, lanjut Aswadi, timnya juga berupaya membesarkan serta membahagiakan hati para jamaah uzur. Salah satunya dengan memberikan pengertian bahwa haji dapat dilakukan siapapun bahkan bagi yang sakit.
Jamaah haji yang uzur atau sakit dapat melakukan ibadah haji sesuai kemampuannya. “Bagi yang bisa berjalan, ibadahnya akan kami bimbing sambil berjalan. Sedangkan bagi mereka tidak bisa berjalan atau berbaring, akan kita safariwukufkan serta dibimbing,” janjinya.
Tujuh hari masa kedatangan jamaah haji Indonesia di Mekkah, total 39 orang dirawat di KKHI Daker Mekkah. Mereka terdiri dari 24 pasien laki-laki dan 15 perempuan, dan umumnya adalah jamaah lansia.
(kri)
Explore More