Jamaah Haji Masih Aman dari Mers-CoV
A
A
A
MADINAH - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah memastikan tidak ada jamaah haji Indonesia yang terkonfirmasi terkena virus korona MERS di Arab Saudi.
"Sampai sekarang untuk jamaah haji Indonesia aman dan tidak terpengaruh. Tidak ada konfirmasi jamaah Indonesia dan jamaah dari negara lain terkena," ungkap Kepala Sub Seksi KKHI Madinah, Ika Nurfarida Sholeh, pada Minggu, 13 Agustus 2017 kemarin.
Ika menjelaskan, ada sejumlah strategi yang dilakukan KKHI untuk mengatasi penyebaran Mers-CoV di antara jamaah haji Indonesia. Pertama, Tim Promotif Preventif (TPP) secara masif telah menyebarkan informasi pencegahan beragam penyakit, termasuk Mers-CoV.
Kedua, Tim Gerak Cepat (TGC) bertugas bergerak secepatnya melakukan tindakan kegawatan dan rujukan. Jika ada keluhan yang mengarah ke dugaan MERS korona atau lainnya, TGC akan melakukan deteksi dini dan terapi.
Terakhir, KKHI memiliki Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) yang bertugas melakukan kunjungan bila ada terduga jamaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan memastikan perkembangan jamaah.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Farid Moeloek mengingatkan kembali kepada seluruh jamaah yang melaksanakan ibadah haji agar berhati-hati dengan kemungkinan munculnya penyakit Mers-CoV. Jamaah Haji disarankan memakai masker pelindung hidung dan mulut di tempat ramai, seperti Masjid Nabawi, Masjidil Haram dan tempat lainnya, serta mengikuti etiket kesehatan dasar saat bersin atau batuk.
“Ada dua kasus baru Mers-CoV yang menimpa ekspatriat wanita berusia 38 dan 42 tahun. Keduanya didiagnosis positif virus ini di Dawmat Al-Jandal di Provinsi Al-Jouf,” kata Nila Farid Moeloek.
"Sampai sekarang untuk jamaah haji Indonesia aman dan tidak terpengaruh. Tidak ada konfirmasi jamaah Indonesia dan jamaah dari negara lain terkena," ungkap Kepala Sub Seksi KKHI Madinah, Ika Nurfarida Sholeh, pada Minggu, 13 Agustus 2017 kemarin.
Ika menjelaskan, ada sejumlah strategi yang dilakukan KKHI untuk mengatasi penyebaran Mers-CoV di antara jamaah haji Indonesia. Pertama, Tim Promotif Preventif (TPP) secara masif telah menyebarkan informasi pencegahan beragam penyakit, termasuk Mers-CoV.
Kedua, Tim Gerak Cepat (TGC) bertugas bergerak secepatnya melakukan tindakan kegawatan dan rujukan. Jika ada keluhan yang mengarah ke dugaan MERS korona atau lainnya, TGC akan melakukan deteksi dini dan terapi.
Terakhir, KKHI memiliki Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) yang bertugas melakukan kunjungan bila ada terduga jamaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan memastikan perkembangan jamaah.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Farid Moeloek mengingatkan kembali kepada seluruh jamaah yang melaksanakan ibadah haji agar berhati-hati dengan kemungkinan munculnya penyakit Mers-CoV. Jamaah Haji disarankan memakai masker pelindung hidung dan mulut di tempat ramai, seperti Masjid Nabawi, Masjidil Haram dan tempat lainnya, serta mengikuti etiket kesehatan dasar saat bersin atau batuk.
“Ada dua kasus baru Mers-CoV yang menimpa ekspatriat wanita berusia 38 dan 42 tahun. Keduanya didiagnosis positif virus ini di Dawmat Al-Jandal di Provinsi Al-Jouf,” kata Nila Farid Moeloek.
(whb)