PPPA Daarul Qur'an Bangun Jembatan Kehidupan di Parung Panjang

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 14:58 WIB
PPPA Daarul Quran Bangun Jembatan Kehidupan di Parung Panjang
PPPA Daarul Qur'an Bangun Jembatan Kehidupan di Parung Panjang
A A A
PARUNG PANJANG - PPPA Daarul Qur’an menggelar peletakan batu pertama pembangunan jembatan di sungai Cimanceuri, Desa Jagabita, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/8/2017). Ini merupakan salah satu kegiatan program PPPA Daarul Qur’an dalam bidang pengembangan masyarakat yakni ''Jembatan Kehidupan”.

Direktur Eksekutif PPPA Daarul Qur’an Tarmizi As Sidiq mengatakan, melalui program ''Jembatan Kehidupan” PPPA berupaya membantu kesulitan masyarakat yang daerahnya belum tersentuh tangan-tangan penguasa negeri, wilayah terisolir dan mengalami ketimpangan ekonomi, sosial serta pendidikan.

''Kami berharap dengan membuka akses jalan seperti pembangunan jembatan ini, masyarakat bebas dari ketimpangan tersebut dan Jagabita tumbuh menjadi desa mandiri,” ujarnya.

Di Desa Jagabita sendiri, sudah hampir 100 tahun warganya menanti jembatan yang berdiri kokoh. Sebab, jembatan Cimanceuri adalah satu-satunya akses utama keluar kampung. Sementara, jembatan yang kini berdiri masih dibangun dengan bambu seadanya dan hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki dan kendaraan bermotor. Itu pun harus bergantian.

Setiap tahun mereka harus membangun kembali jembatan dengan patungan seikhlasnya, lantaran sampai saat ini belum ada sama sekali bantuan dari pemerintah. Jika musim hujan tiba, warga kesulitan melewati jembatan. Jalan kampung yang masih tanah merah, membuat jembatan yang dibangun dengan bambu licin untuk dilalui. Akses pendidikan, ekonomi dan aktivitas masyarakat Jagabita pun terhambat.

Jembatan yang mudah rapuh ini juga pernah memakan korban, hampir setiap tahun pasti ada yang jatuh saat melewatinya. Penduduk Desa Jagabita yang sebagian besar bekerja sebagai petani, kuli bangunan dan buruh pabrik ini begitu menanti jembatan yang layak untuk mereka lewati.

Upah yang tak seberapa membuat mereka tak mampu membangun jembatan dengan beton-beton yang kuat,“Ada sekitar 270 KK di sini. Kebanyakan memang lulusan SD saja, ya kerjanya serabutan saja,” ujar Ketua RT 03 Desa Jagabita, Yadi Setiadi.

Acara peletakan batu pertama pembangunan jembatan Cimanceuri dimulai sejak Jumat (11/8). Pembangunan jembatan ini didukung oleh gerakan komunitas PayTren sebagai bentuk kepedulian mitra PayTren. Dana pembangunan dihimpun melalui sedekah pada aplikasi PayTren yang saat ini telah mencapai 1,6 juta pengguna baik di dalam maupun luar negeri.

Malam nanti sekitar pukul 20.30 WIB, perwakilan mitra dan manajemen PayTren ikut menjadi peserta dalam rangkaian acara ini. Mereka akan diajak diskusi tentang kemanusiaan yang dipimpin pegiat kemanusiaan Sunaryo Adhiyatmoko. Kegiatan lain seperti kerja bakti bersama warga juga akan dilaksanakan usai peletakan batu pertama esok hari.

Program ''Jembatan Kehidupan” juga tak lepas dari tema besar “Membangun Indonesia dan Dunia dengan Alqur’an”. Usai jembatan dibangun, PPPA Daarul Qur'an akan menyelipkan nilai-nilai Qur’an kepada warga dengan mendirikan Kampung Qur’an atau Rumah
(aww)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3950 seconds (0.1#10.140)