Jokowi Prioritaskan Pertumbuhan Ekonomi dan Insfrastruktur Papua
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom mengaku Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada organisasinya yang dianggap telah ikut merawat kemajemukan di Indonesia.
Menurut Gomar, dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan tentang kondisi pembangunan di Papua yang tengah gencar dilakukan, meski masalah penanganan HAM juga masih menjadi sorotan.
"Jadi pertama-tama prioritas memang ke pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur tanpa bermaksud mengabaikan (masalah HAM) itu. Pada waktunya presiden akan selesaikan juga itu," tutur Gomar di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Gomar melanjutkan, dalam kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat menjelaskan mengenai hutang negara. Jokowi mengungkapkan bahwa, hutang yang terjadi saat ini merupakan akumulasi dari hutang negara sebelumnya, di mana bunganya semakin besar, sehingga menambah hutang tersebut.
Jokowi menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang digenjot selama ini untuk meningkatkan nilai tambah dalam menghadapi persaingan dengan negara-negara tetangga.
Menurut Gomar, Jokowi melakukan hal itu dengan cara mengupayakan investasi, karena APBN yang tersedia dianggap kurang mencukupi untuk membiayai pembangunan.
"Sehingga sebetulnya tidak terlalu mengkhawatirkan dengan kondisi hutang, tidak seperti yang digambarkan oleh media sosial selama ini. Itu yang antara lain dijelaskan oleh beliau," pungkasnya.
Menurut Gomar, dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan tentang kondisi pembangunan di Papua yang tengah gencar dilakukan, meski masalah penanganan HAM juga masih menjadi sorotan.
"Jadi pertama-tama prioritas memang ke pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur tanpa bermaksud mengabaikan (masalah HAM) itu. Pada waktunya presiden akan selesaikan juga itu," tutur Gomar di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Gomar melanjutkan, dalam kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat menjelaskan mengenai hutang negara. Jokowi mengungkapkan bahwa, hutang yang terjadi saat ini merupakan akumulasi dari hutang negara sebelumnya, di mana bunganya semakin besar, sehingga menambah hutang tersebut.
Jokowi menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang digenjot selama ini untuk meningkatkan nilai tambah dalam menghadapi persaingan dengan negara-negara tetangga.
Menurut Gomar, Jokowi melakukan hal itu dengan cara mengupayakan investasi, karena APBN yang tersedia dianggap kurang mencukupi untuk membiayai pembangunan.
"Sehingga sebetulnya tidak terlalu mengkhawatirkan dengan kondisi hutang, tidak seperti yang digambarkan oleh media sosial selama ini. Itu yang antara lain dijelaskan oleh beliau," pungkasnya.
(pur)