Tim WISSEMU Kian Dekat dengan Puncak Denali
Kamis, 29 Juni 2017 - 20:20 WIB

Tim WISSEMU Kian Dekat dengan Puncak Denali
A
A
A
JAKARTA - Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (WISSEMU) melanjutkan perjalanannya menuju puncak Gunung Denali (6.190 mdpl), Alaska, Amerika Serikat.
Pada Kamis, 29 Juni 2017 pukul 19.00 waktu setempat, tim sudah berada di Camp 3(4.328 mdpl)dalam keadaan sehat. Dalam perjalanan yang bertajuk BRI Wissemu Reaching Denali Summit ini, tim diperkirakan akan mencapai puncak Gunung Denali (6.190 mdpl) pada 1 Juni 2017.
Setelah sempat singgah selama lima hari di Anchorage, pada 20 Juni 2017 tim bergerak ke Denali Base Camp. Anchorage adalah kota terakhir sebelum memulai pendakian untuk melengkapi kebutuhan logistik, melakukan pengecekan peralatan pendakian, dan menyelesaikan administrasi pendakian dengan pihak Taman Nasional Denali.
Denali Base Camp (2.194 mdpl) yang berada di Southeast Fork Kahiltna Glacier, adalah titik awal untuk memulai pendakian dari jalur “The West Buttress”. Di titik ini juga tim sempat berpapasan dengan rombongan pendaki dari Wanala Unair yang baru akan kembali ke Anchorage. Pertemuan dengan rekan seperjuangan tentu menambah semangat tim untuk melanjutkan pendakian.
Pada 21 Juni 2017 dari Denali Base Camp, tim bergerak menuju Camp 1 yang berada di ketinggian 2.377 mdpl. Dari titik ini sampai dengan camp-camp berikutnya, tim melakukan load-carry untuk mengurangi beban agar mempercepat gerakan tim dan sekaligus menjadi bagian dari proses aklimatisasi.
Keesokan harinya, dari Camp 1 tim bergerak menuju Camp 2 (3.413 mdpl). Singgah selama tiga hari di Camp 2, pada 24 Juni 2017 tim melanjutkan pendakian menuju Camp 3(4.328 mdpl).
Tim akan berada di Camp 3 selama lima hari yang akan diisi dengan kegiatan load-carry ke ketinggian 4.907 mdpl, berlatih teknik climbing, dan juga beristirahat total selama dua hari sebelum melanjutkan pendakian ke High Camp (5.242 mdpl), camp terakhir sebelum tim mendaki menuju puncak.
Sepanjang perjalanan tim dari Denali Basecamp, cuaca Denali sangat bersahabat . "Doa dan dukungan dari rekan-rekan sangat kami harapkan agar sisa perjalanan menuju Puncak Denali ini, tim kembali mendapat cuaca cerah dan selalu dalam kondisi sehat," tulis siaran pers The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (Wissmeu) yang diterima SINDOnews, Kamis (29/6/2017).
Meski tidak setinggi Everest (8.848 mdpl) ataupun sedingin Vinson Massif (4.892 mdpl), mendaki Gunung Denali (6.190 mdpl - gunung tertinggi ketiga dari rangkaian Seven Summits) dinilai tidak mudah.
Tim harus melalui jalur pendakian yang panjang dengan membawa 22 kilogram beban di punggung dan 18 kilogram (kg) beban yang ditarik dengan sled sehingga total beban yang dibawa oleh pendaki adalah 40 kg.
"Tantangan lain dari pendakian kali ini adalah banyaknya crevasse di sepanjang jalur pendakian hingga puncak yang meningkatkan risiko pendaki jatuh ke dalam retakan glasier tersebut. Suhu ekstrim saat ini di Denali bisa mencapai minus 40 derajat celcius," tulis WISSEMU.
Tim WISSEMU terdiri atas dua pendaki yaitu Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23) yang tercatat sebagai mashasiswi aktif di Universitas Katolik Parahyangan.
Tim telah mempersiapkan rencana perjalanan, memantapkan fisik, mental, dan memenuhi kebutuhan logistik. Berbagai menu latihan fisik pun telah dijalani oleh kedua perempuan tangguh ini, seperti latihan beban, lari jauh, lari trek, yoga, berenang, climbing , bouldering, dan lainnya telah menjadi rutinitas harian yang dijalani oleh keduanya selama hampir lima bulan terakhir.
Tim WISSEMU mengucapkan Tim mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Universitas Katolik Parahyangan karena telah mendukung penuh ekspedisi ini dan mendukung prestasi perempuan Indonesia.
"Melalui kesempatan ini juga tim ingin mohon dukungan dan doa dari rekan-rekan sekalian sehingga nantinya tim dapat berangkat, mengibarkan bendera merah putih di Puncak Denali, untuk kemudian pulang lagi dengan selamat ke tanah air tercinta ini," tulis siaran pers WISSEMU.
Pada Kamis, 29 Juni 2017 pukul 19.00 waktu setempat, tim sudah berada di Camp 3(4.328 mdpl)dalam keadaan sehat. Dalam perjalanan yang bertajuk BRI Wissemu Reaching Denali Summit ini, tim diperkirakan akan mencapai puncak Gunung Denali (6.190 mdpl) pada 1 Juni 2017.
Setelah sempat singgah selama lima hari di Anchorage, pada 20 Juni 2017 tim bergerak ke Denali Base Camp. Anchorage adalah kota terakhir sebelum memulai pendakian untuk melengkapi kebutuhan logistik, melakukan pengecekan peralatan pendakian, dan menyelesaikan administrasi pendakian dengan pihak Taman Nasional Denali.
Denali Base Camp (2.194 mdpl) yang berada di Southeast Fork Kahiltna Glacier, adalah titik awal untuk memulai pendakian dari jalur “The West Buttress”. Di titik ini juga tim sempat berpapasan dengan rombongan pendaki dari Wanala Unair yang baru akan kembali ke Anchorage. Pertemuan dengan rekan seperjuangan tentu menambah semangat tim untuk melanjutkan pendakian.
Pada 21 Juni 2017 dari Denali Base Camp, tim bergerak menuju Camp 1 yang berada di ketinggian 2.377 mdpl. Dari titik ini sampai dengan camp-camp berikutnya, tim melakukan load-carry untuk mengurangi beban agar mempercepat gerakan tim dan sekaligus menjadi bagian dari proses aklimatisasi.
Keesokan harinya, dari Camp 1 tim bergerak menuju Camp 2 (3.413 mdpl). Singgah selama tiga hari di Camp 2, pada 24 Juni 2017 tim melanjutkan pendakian menuju Camp 3(4.328 mdpl).
Tim akan berada di Camp 3 selama lima hari yang akan diisi dengan kegiatan load-carry ke ketinggian 4.907 mdpl, berlatih teknik climbing, dan juga beristirahat total selama dua hari sebelum melanjutkan pendakian ke High Camp (5.242 mdpl), camp terakhir sebelum tim mendaki menuju puncak.
Sepanjang perjalanan tim dari Denali Basecamp, cuaca Denali sangat bersahabat . "Doa dan dukungan dari rekan-rekan sangat kami harapkan agar sisa perjalanan menuju Puncak Denali ini, tim kembali mendapat cuaca cerah dan selalu dalam kondisi sehat," tulis siaran pers The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala-Unpar (Wissmeu) yang diterima SINDOnews, Kamis (29/6/2017).
Meski tidak setinggi Everest (8.848 mdpl) ataupun sedingin Vinson Massif (4.892 mdpl), mendaki Gunung Denali (6.190 mdpl - gunung tertinggi ketiga dari rangkaian Seven Summits) dinilai tidak mudah.
Tim harus melalui jalur pendakian yang panjang dengan membawa 22 kilogram beban di punggung dan 18 kilogram (kg) beban yang ditarik dengan sled sehingga total beban yang dibawa oleh pendaki adalah 40 kg.
"Tantangan lain dari pendakian kali ini adalah banyaknya crevasse di sepanjang jalur pendakian hingga puncak yang meningkatkan risiko pendaki jatuh ke dalam retakan glasier tersebut. Suhu ekstrim saat ini di Denali bisa mencapai minus 40 derajat celcius," tulis WISSEMU.
Tim WISSEMU terdiri atas dua pendaki yaitu Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23) yang tercatat sebagai mashasiswi aktif di Universitas Katolik Parahyangan.
Tim telah mempersiapkan rencana perjalanan, memantapkan fisik, mental, dan memenuhi kebutuhan logistik. Berbagai menu latihan fisik pun telah dijalani oleh kedua perempuan tangguh ini, seperti latihan beban, lari jauh, lari trek, yoga, berenang, climbing , bouldering, dan lainnya telah menjadi rutinitas harian yang dijalani oleh keduanya selama hampir lima bulan terakhir.
Tim WISSEMU mengucapkan Tim mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Universitas Katolik Parahyangan karena telah mendukung penuh ekspedisi ini dan mendukung prestasi perempuan Indonesia.
"Melalui kesempatan ini juga tim ingin mohon dukungan dan doa dari rekan-rekan sekalian sehingga nantinya tim dapat berangkat, mengibarkan bendera merah putih di Puncak Denali, untuk kemudian pulang lagi dengan selamat ke tanah air tercinta ini," tulis siaran pers WISSEMU.
(dam)