Idul Fitri Momentum Tingkatkan Kecintaan terhadap Tanah Air

JAKARTA - Perayaan Idul Fitri diharapkan menjadi momentum bagi umat Islam untuk menyucikan diri dari radikalisme dan terorisme yang bertujuan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Radikalisme dan terorisme adalah momok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasarudin Umar mengatakan, Islam dan Pancasila adalah sesuatu yang kompatibel. Menurutnya Islam adalah ajaran universal sedangkan Pancasila adalah kearifan lokal.

"Dengan Idul Fitri ini kita tingkatkan rasa cinta Tanah Air dan bangsa demi keutuhan NKRI," ujar Nasarudin dalam siaran pers yang diterima SINDOnews dari BNPT, Jumat (23/6/2017).

Dia menuturkan, Islam tidak mengatur A-Z, tetapi Islam mengatur cover-nya atau dasarnya, sedangkan aksesorisnya dan keindahannya diserahkan oleh kearifan lokal, yaitu Pancasila sebagai ideologi bangsa. Dia mengibaratkan, Islam dan Pancasila seperti mata uang tapi memiliki sisi yang berbeda. (Baca: Korlantas Polri Siapkan Strategi Arus Lalu Lintas Mudik 2017)

"Keduanya berfungsi karena apabila salah satu sisinya hilang, maka uang tersebut tidak dapat dipergunakan. Jadi sisi tersebut bisa saling melengkapi dan menyempurnakan," ucapnya.