Kesampingkan HAM, Buwas Ingin Bandar Narkoba Ditindak Tegas
Kesampingkan HAM, Buwas Ingin Bandar Narkoba Ditindak Tegas
A
A
A
JAKARTA - Makin maraknya peredaran narkotika di Tanah Air membuat geram Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas). Jenderal Bintang Tiga menegaskan akan menindak tegas para pelaku kejahatan narkotika yang sudah jelas merusak generasi bangsa.
“Mereka ini musuh negara kita, harusnya kita bisa bantai ini. Jadi jangan takut pelanggaran HAM, karena mereka melanggar HAM berat. Kita tidak usah ragu,” ujar Buwas saat memimpin pemusnahan 28,8 kg sabu serta 173 butir ekstasi di kantornya, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Menurut Buwas, pelaku narkotika tergolong dalam kejahatan kejahatan luar biasa. Maka perlu penanganan dengan cara yang tidak biasa. Dia mencontohkan, dalam beberapa pengungkapan kasus para pelaku narkotika sudah melengkapi diri dengan persenjataan yang canggih. Hal itu untuk mengimbangi kemampuan petugas yang juga melengkapi dengan senjata canggih.
“Sudah beberapa kali ditemukan mereka pakai senjata pabrikan, senjata otomatis. Ini kita harus pahami,” kata Buwas.
Tercatat selama 2016, kata Buwas, Indonesia telah menjadi pangsa pasar menggiurkan bagi para bandar narkotika. Pada tahun lalu sabu yang masuk ke Tanah Air mencapai 250 ton sementara bahan pembuat narkotika yang masuk mencapai 1097,6 ton.
“Bahkan kemarin Thailand melaporkan kepada kita mereka berhasil menangkap satu kontainer berisi narkotika yang akan dimasukkan ke Indonesia. Yang sebenarnya narkotika itu untuk konsumsi Filipina,” tambah Buwas.
“Mereka ini musuh negara kita, harusnya kita bisa bantai ini. Jadi jangan takut pelanggaran HAM, karena mereka melanggar HAM berat. Kita tidak usah ragu,” ujar Buwas saat memimpin pemusnahan 28,8 kg sabu serta 173 butir ekstasi di kantornya, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Menurut Buwas, pelaku narkotika tergolong dalam kejahatan kejahatan luar biasa. Maka perlu penanganan dengan cara yang tidak biasa. Dia mencontohkan, dalam beberapa pengungkapan kasus para pelaku narkotika sudah melengkapi diri dengan persenjataan yang canggih. Hal itu untuk mengimbangi kemampuan petugas yang juga melengkapi dengan senjata canggih.
“Sudah beberapa kali ditemukan mereka pakai senjata pabrikan, senjata otomatis. Ini kita harus pahami,” kata Buwas.
Tercatat selama 2016, kata Buwas, Indonesia telah menjadi pangsa pasar menggiurkan bagi para bandar narkotika. Pada tahun lalu sabu yang masuk ke Tanah Air mencapai 250 ton sementara bahan pembuat narkotika yang masuk mencapai 1097,6 ton.
“Bahkan kemarin Thailand melaporkan kepada kita mereka berhasil menangkap satu kontainer berisi narkotika yang akan dimasukkan ke Indonesia. Yang sebenarnya narkotika itu untuk konsumsi Filipina,” tambah Buwas.
(kri)
Explore More