PP Muhammadiyah: Tugas Berat Menanti UKP-PIP

Jum'at, 09 Juni 2017 - 20:39 WIB
PP Muhammadiyah: Tugas...
PP Muhammadiyah: Tugas Berat Menanti UKP-PIP
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir mengapresiasi pembentukan Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Unit yang beranggotakan para tokoh itu diharapkan mampu memberi kontribusi bagi penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara.

"Tugas terberat sungguh menanti di hadapan para tokoh yang tergabung dalam UKP-PIP. Kiranya penting untuk menjadi perhatian seluruh anggota UKP-PIP," kata Haedar, Jumat (9/6/2017). (Baca juga: Megawati Resmi Dilantik Jadi Ketua Dewan Pengarah UKP-PIP )

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah membentuk UKP-PIP yang beranggotakan sembilan pengarah, yakni Megawati Soekarnoputri, Jenderal TNI Purn Try Sutrisno, Muhammad Mahfud MD, Ahmad Syafi'i Ma'arif, Ma'ruf Amin, Said Aqil Siradj, Andreas Anangguru Yewangoe, Jenderal TNI Purn Wisnu Bawa Tenaya, dan Sudhamek. Sementara Ketua UKP-PIP adalah Yudi Latief.

Haedar kemudian menguraikan hal penting yang menjadi tugas berat UKP-PIP dalam mentransformasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Pertama, Pancasila dengan lima nilai mendasar dalam setiap silanya tetap diletakkan sebagai dasar negara, tidak lebih dan tidal kurang.

"Kedua, sebagai konsekuensi dari hal pertama, jangan terjadi konseptualisasi yang utopis atau utopia dari Pancasila seperti pada era Orde Lama atau sebaliknya menjadi serba teknis seperti pada Orde Baru," ujarnya.

Ketiga, kata Haedar, kendati ada spirit ideologisasi dengan terbetuknya UKP-PIP, tetapi ke depan jangan mengulangi Orde Baru. Pada era itu, Pancasila jadi alat pemukul politik yang disalahgunakan oleh rezim atau siapapun.

Keempat, Pancasila harus tetap menjadi ideologi terbuka dan jangan dibawa pada sikap ideologis monolitik dan hegemoni kekuasaan.

Kelima, lanjut Haedar, tugas terberat UKP-PIP ialah mentransformasikan nilai-nilai Pancasila dalam seluruh sistem penyelenggaraan negara dan aparatur negara, termasuk di struktur penegakkan hukum dan partai politik.

Keenam, memelopori gerakan keteladanan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan dalam teori dan retorika tetapi dalam paktik kehidupan nyata.

"Para tokoh UKP PIP juga akan disoroti dan dituntut uswah hasanahnya sebagai sosok-sosok kata sejalan tindakan dalam kehidupan bangsa dan negara sebagai buah mempraktikkan Pancasila," tuturnya.
(dam)
Berita Terkait
JK soal Kabinet Merah...
JK soal Kabinet Merah Putih: Nanti 6 Bulan Baru Kita Bisa Menilai
Reshuffle Kabinet, Presiden...
Reshuffle Kabinet, Presiden Lantik 2 Menteri 1 Kepala Lembaga
Jokowi Lantik Dua Menteri...
Jokowi Lantik Dua Menteri dan Tiga Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju
JK Sentil Wacana Kabinet...
JK Sentil Wacana Kabinet Prabowo Diisi 40 Menteri: Artinya Bukan Kabinet Kerja tapi Politis
Presiden Jokowi Lantik...
Presiden Jokowi Lantik 4 Pejabat Negara
Penilaian 6 Menteri...
Penilaian 6 Menteri Baru di Mata Jokowi
Berita Terkini
Menkes Tegaskan Indonesia...
Menkes Tegaskan Indonesia Bukan Kelinci Percobaan Vaksin TBC
33 menit yang lalu
Soal Isu Pemakzulan...
Soal Isu Pemakzulan Gibran, Anwar Usman Isyaratkan Buka Kotak Pandora Putusan MK
45 menit yang lalu
Jelang Muktamar X PPP,...
Jelang Muktamar X PPP, Kader Tolak Calon Ketua Umum dari Luar Partai
1 jam yang lalu
Wacana Barak Militer...
Wacana Barak Militer Jadi Program Nasional, Sosiolog: Mencerminkan Krisis Sistem Pendidikan
2 jam yang lalu
Dewan Pakar Pemuda Katolik:...
Dewan Pakar Pemuda Katolik: Paus Leo XIV Jembatan Nilai Universal dalam Geopolitik yang Memanas
2 jam yang lalu
Dukung Kebijakan Bahlil,...
Dukung Kebijakan Bahlil, Abdul Rahman Farisi Soroti Hilirisasi dan Kedaulatan SDA
2 jam yang lalu
Infografis
Penuh Tantangan, Beban...
Penuh Tantangan, Beban Kelas Menengah Kian Berat di 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved