HT: Tidak Ada yang Tidak Mungkin Kalau Kita Mau Kerja Keras
A
A
A
KEDIRI - Indonesia butuh pengusaha-pengusaha baru. Seperti hukum permintaan dan persediaan, selama pemberi kerja lebih sedikit dari pencari kerja, kesejahteraan tidak meningkat.
Hal tersebut disampaikan Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berbagi pengalamannya dengan ribuan santri di Ponpes Queen Al Falah, Kediri, Jumat (3/6/2017).
HT berharap, saat mentas nanti santri bisa menjadi pengusaha menciptakan lapangan kerja. Menjadi membutuhkan visi, kualitas dan kecepatan.
Kepada para santri HT menuturkan kisahnya saat muda merintis usahanya dari bawah. Memulai dengan modal pas-pasan, HT mengumpulkan modal setapak demi setapak. Hal yang dilakukannya adalah membenahi perusahaan-perusahaan yang pengelolaannya tidak bagus, dia benahi manajemennya dari hulu hingga hilir.
Perusahaan tersebut pun dicarikan investor olehnya. Dari sebelumnya tak dilirik investor, setelah dikelola HT bisa sangat diminati investor. Harga sahamnya pun menjadi berlipat-lipat.
HT pun mendapatkan fee atas jasanya. Fee tersebut lah yang dikumpulkan hingga menjadi besar. Selama 11 tahun dia mengumpulkan modal tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk mendirikan MNC Group.
Kini HT memimpin lebih dari 100 perusahaan dengan 37.000 karyawan dan terus berkembang semakin besar. Semua diawali dengan modal minim, tidak memiliki pengalaman dan tidak memiliki karyawan, seluruh tugas dikerjakannya sendiri.
"Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau kerja keras, belajar dan rajin,” ucap HT.
Dia mengatakan sukses tergantung visi dan kualitas pelaksanaannya. Karena itu, kata HT, Indonesia butuh generasi produktif yang membangun.
“Saya yakin, santri di sini bisa jadi pemimpin-pemimpin yang dibutuhkan bangsa,” tegasnya.
Hal tersebut disampaikan Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat berbagi pengalamannya dengan ribuan santri di Ponpes Queen Al Falah, Kediri, Jumat (3/6/2017).
HT berharap, saat mentas nanti santri bisa menjadi pengusaha menciptakan lapangan kerja. Menjadi membutuhkan visi, kualitas dan kecepatan.
Kepada para santri HT menuturkan kisahnya saat muda merintis usahanya dari bawah. Memulai dengan modal pas-pasan, HT mengumpulkan modal setapak demi setapak. Hal yang dilakukannya adalah membenahi perusahaan-perusahaan yang pengelolaannya tidak bagus, dia benahi manajemennya dari hulu hingga hilir.
Perusahaan tersebut pun dicarikan investor olehnya. Dari sebelumnya tak dilirik investor, setelah dikelola HT bisa sangat diminati investor. Harga sahamnya pun menjadi berlipat-lipat.
HT pun mendapatkan fee atas jasanya. Fee tersebut lah yang dikumpulkan hingga menjadi besar. Selama 11 tahun dia mengumpulkan modal tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk mendirikan MNC Group.
Kini HT memimpin lebih dari 100 perusahaan dengan 37.000 karyawan dan terus berkembang semakin besar. Semua diawali dengan modal minim, tidak memiliki pengalaman dan tidak memiliki karyawan, seluruh tugas dikerjakannya sendiri.
"Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau kerja keras, belajar dan rajin,” ucap HT.
Dia mengatakan sukses tergantung visi dan kualitas pelaksanaannya. Karena itu, kata HT, Indonesia butuh generasi produktif yang membangun.
“Saya yakin, santri di sini bisa jadi pemimpin-pemimpin yang dibutuhkan bangsa,” tegasnya.
(kri)