Antisipasi Bom seperti di Kampung Melayu Perlu Penguatan Nilai Agama

Sabtu, 27 Mei 2017 - 23:31 WIB
Antisipasi Bom seperti...
Antisipasi Bom seperti di Kampung Melayu Perlu Penguatan Nilai Agama
A A A
JAKARTA - Pertistiwa ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur beberapa waktu lalu mengundang keprihatinan sejumlah pihak. Belajar dari peristiwa itu diperlukan penguatan nilai agama, Pancasila, dan budi pekerti.

Sekretaris Komisi Hubungan Antar Umat Beragama (HAK) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Agustinus Ulahayanan mengatakan, ada tiga tahap pencegahan radikal terorisme. Dia menyebutkan, pencegahan, penghentian dan pemulihan yang bisa dilakukan dalam beberapa langkah yaitu pendidikan dan pembudayaan, penegakan nilai, norma dan identitas, sterilisasi lingkungan, inklusifitas, kerohanian, bermartabat, berdayaguna, serta bermitra

"Marilah kita bersama membangun jembatan dalam memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Romo Agustinus melalui siaran pers yang diterima dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Sabtu (27/5/2017).

Sementara itu Ketua Hubungan Antar Lembaga dan Komunikasi Publik Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, KS Arsana menegaskan pentingnya komunikasi untuk menghilangkan kesalahpahaman. Menurutnya semua agama mengajarkan manusia tumbuh seperti dari ulat menjadi kupu-kupu. (Baca: Fadli Zon Tak Ingin UU Anti-Teror Jadi Alat Kekuasaan)

"Terorisme adalah tindakan kekerasan untuk kepentingan pelaku teror. Pelaku teror tidak memiliki agama karena agama apapun tidak mengajarkan teror," ucap Arsana.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6006 seconds (0.1#10.140)