Mama Mega Korupsi BLBI Datangi KPK
A
A
A
JAKARTA - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Melawan Lupa (Mama) Mega Korupsi BLBI mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menggelar aksi demonstrasi menuntut KPK mengusut tuntas perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Berdasarkan pantauan SINDOnews di lokasi, mereka membawa beberapa perangkat aksi. Salah satunya spanduk dan bendera berwarna putih berisi pesan agar KPK segera menuntaskan perkara BLBI
Mereka juga membawa replika keranda dan batu nisan berwana kuning. Dalam orasinya mereka mengingatkan KPK bahwa perkara BLBI sudah lama mangkrak.
"Rezim pemerintah sudah berganti berkali-kali, tapi kasus BLBI belum tuntas," ujar salah satu mahasiswa dalam orasinya di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa
(23/5/2017).
Mereka juga meminta KPK segera menyeret bos Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) Syamsul Nursalim, Boyke Gozali serta Artalyta Suryani. Tiga sosok tersebut dinilai mahasiswa telah merugikan negara hingga triliunan rupiah dalam mega skandal BLBI. (Baca: Kasus BLBI, menteri Ekonomi Era Megawati Dipanggil KPK)
"Agus Rahardjo beserta jajarannya harus bisa tuntaskan kasus ini," ucap mahasiswa.
Berdasarkan pantauan SINDOnews di lokasi, mereka membawa beberapa perangkat aksi. Salah satunya spanduk dan bendera berwarna putih berisi pesan agar KPK segera menuntaskan perkara BLBI
Mereka juga membawa replika keranda dan batu nisan berwana kuning. Dalam orasinya mereka mengingatkan KPK bahwa perkara BLBI sudah lama mangkrak.
"Rezim pemerintah sudah berganti berkali-kali, tapi kasus BLBI belum tuntas," ujar salah satu mahasiswa dalam orasinya di depan Gedung KPK, Jakarta, Selasa
(23/5/2017).
Mereka juga meminta KPK segera menyeret bos Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) Syamsul Nursalim, Boyke Gozali serta Artalyta Suryani. Tiga sosok tersebut dinilai mahasiswa telah merugikan negara hingga triliunan rupiah dalam mega skandal BLBI. (Baca: Kasus BLBI, menteri Ekonomi Era Megawati Dipanggil KPK)
"Agus Rahardjo beserta jajarannya harus bisa tuntaskan kasus ini," ucap mahasiswa.
(kur)