HT: Kesenjangan Kian Lebar, Butuh Kebijakan Pro-Rakyat
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo menilai kapitalisme semakin memperlebar kesenjangan ekonomi di Indonesia.
"Kesenjangan kesejahteraan dan pembangunan semakin lebar akibat kapitalisme," kata pria yang biasa disapa HT ini di Jakarta, Minggu (14/5/2017)
Untuk mengatasi persoalan tersebut, HT mengingatkan pemerintah agar membuat kebijakan yang dapat mendorong pemerataan pembangunan. "Perlu diimbangi kebijakan pemerataan yang pro-rakyat," ucapnya.
Beberapa waktu lalu, HT menegaskan Indonesia sulit menjadi negara maju selama kesenjangan kesejahteraan dan pembangunan antardaerah tidak diatasi
Menurut dia, kesenjangan muncul karena Indonesia terlalu cepat menerapkan kapitalisme disaat masyarakat belum siap. Alhasil, kata dia, ekonomi terkonsentrasi pada sebagian orang di kota-kota besar. Sementara masyarakat di daerah ketinggalan.
"Setiap tahun penduduk bertumbuh pesat, tidak diimbangi tumbuhnya lapangan kerja, kesenjangan kian melebar," kata HT saat melantik Pemuda Perindo, LBH Perindo, GRIND, Rescue Perindo dan 1.524 DPRt di Bengkulu, Kamis 6 April 2017.
"Kesenjangan kesejahteraan dan pembangunan semakin lebar akibat kapitalisme," kata pria yang biasa disapa HT ini di Jakarta, Minggu (14/5/2017)
Untuk mengatasi persoalan tersebut, HT mengingatkan pemerintah agar membuat kebijakan yang dapat mendorong pemerataan pembangunan. "Perlu diimbangi kebijakan pemerataan yang pro-rakyat," ucapnya.
Beberapa waktu lalu, HT menegaskan Indonesia sulit menjadi negara maju selama kesenjangan kesejahteraan dan pembangunan antardaerah tidak diatasi
Menurut dia, kesenjangan muncul karena Indonesia terlalu cepat menerapkan kapitalisme disaat masyarakat belum siap. Alhasil, kata dia, ekonomi terkonsentrasi pada sebagian orang di kota-kota besar. Sementara masyarakat di daerah ketinggalan.
"Setiap tahun penduduk bertumbuh pesat, tidak diimbangi tumbuhnya lapangan kerja, kesenjangan kian melebar," kata HT saat melantik Pemuda Perindo, LBH Perindo, GRIND, Rescue Perindo dan 1.524 DPRt di Bengkulu, Kamis 6 April 2017.
(dam)