Stop Politisasi Radikalisme dan Toleransi via Karangan Bunga

Rabu, 03 Mei 2017 - 12:01 WIB
Stop Politisasi Radikalisme dan Toleransi via Karangan Bunga
Stop Politisasi Radikalisme dan Toleransi via Karangan Bunga
A A A
JAKARTA - Sejumlah karangan bunga yang dikirimkan ke Mabes Polri dicurigai berasal dari para buzzer yang bergentayangan di media sosial. Karangan bunga tersebut sengaja dikirimkan dengan motif tertentu.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kata yang tertulis dalam karangan bunga bersifat mendiskreditkan pihak tertentu. Padahal, pihak yang dimaksud bersifat sebaliknya.

"Jadi, stop politisasi, dagang radikalisme dan toleransi, karena mayoritas rakyat Indonesia pasti antiradikalisme dan merawat toleransi yang otentik," ujar Dahnil dalam perbincangannya dengan SINDOnews melalui telepon, Rabu (3/5/2017).

Dia mengingatkan sudah selayaknya Polri memberantas radikalisme dan terorisme. Namun, kata dia tidak perlu berlebihan dengan mengirim banyak bunga ke Mabes Polri.

"Tujuannya adalah membangun stigmatisasi dan tuduhan kepada kelompok yang lain, adalah radikalis dan stigma-stigma," ucapnya. (Baca: Setelah Ahok, Giliran Kapolri Banjir Karangan Bunga)

Beberapa tulisan dalam karangan bunga yang dikirim ke Mabes Polri adalah, Kami Cinta Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Namun nama pengirimnya tidak jelas hanya mengatasnamakan, Dari Kami yang Eneeeg Radikalisme tapi Cinta Damai.

Tulisan lainnya adalah, Pak Tito dan Seluruh Jajaran Polri Bersama TNI Babat Berantas Tuntas Ormas Radikalisme Pemecah Bangsa Sekali NKRI tetap NKRI. Nama pengirim juga tidak jelas hanya mencantumkan Group Arizane Kaum Pembela dan Pemuja NKRI.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0384 seconds (0.1#10.140)