Jokowi Restui Megawati Pidato di Peringatan KAA
Jokowi Restui Megawati Pidato di Peringatan KAA
A
A
A
JAKARTA - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengaku bangga karena dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewakili keluarga besar 'Bung Karno' menyampaikan pidato peringatan terbentuknya Konferensi Asia Afrika (KAA).
Rasa bangga dan hormat juga disampaikan Megawati karena menyampaikan pidato di hadapan para duta besar negara Asia Afrika, tokoh lintas agama, budayawan, akademisi, dan para pimpinan lembaga negara.
Menurut Megawati, hari ini merupakan hari bersejarah, di mana Presiden pertama Soekarno dan para tokoh dunia di Asia Afrika saat itu mencetuskan berdirinya KAA tahun 1955, di Kota Bandung.
"Perhelatan hari ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali sebuah memori kolektif kita," tutur Megawati dalam pidatonya, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/4/2017).
"Sebuah peristiwa di suatu abad 20 yang mampu mendatangkan gelombang kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia Afrika dan diteruskan sampai di Amerika Latin," imbuhnya.
(Baca jaga: Peringati KAA, Jokowi dan Menteri Kabinet Kerja Kenakan Pakaian Adat)
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengingatkan kembali, bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang merupakan sumber dari segala sumber hukum dan konstitusi secara jelas menyebutkan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa.
Menurut Megawati, konstitusi yang dianut Indonesia itu yang menjadi spirit dan cita-cita para pendiri bangsa yang tergabung dalam KAA. Megawati mengatakan, para tokoh ini cenderung terlupakan.
Maka itu dalam kesempatan ini, dirinya meminta izin untuk mengenalkan kembali tokoh KAA seperti Soekarno dan Ali Sastroamidjojo dari Indonesia, Uno dari Burma, Sirjon Kotelawala dari Sri Lanka, Gamal Abdul Nasir dari Mesir, Jawaharal Nehru dari India, Muhammad Ali dari Pakistan, Jo and Lie ari Cina, Norodong Sihanuk dari kamboja, dan masih banyak nama yang lainnya.
"Termasuk Husein M Ahmad dari Aljazair adalah tokoh-tokoh KAA yang kemudian menjadi tokoh-tokoh yang mendunia," ujarnya.
Rasa bangga dan hormat juga disampaikan Megawati karena menyampaikan pidato di hadapan para duta besar negara Asia Afrika, tokoh lintas agama, budayawan, akademisi, dan para pimpinan lembaga negara.
Menurut Megawati, hari ini merupakan hari bersejarah, di mana Presiden pertama Soekarno dan para tokoh dunia di Asia Afrika saat itu mencetuskan berdirinya KAA tahun 1955, di Kota Bandung.
"Perhelatan hari ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali sebuah memori kolektif kita," tutur Megawati dalam pidatonya, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/4/2017).
"Sebuah peristiwa di suatu abad 20 yang mampu mendatangkan gelombang kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia Afrika dan diteruskan sampai di Amerika Latin," imbuhnya.
(Baca jaga: Peringati KAA, Jokowi dan Menteri Kabinet Kerja Kenakan Pakaian Adat)
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengingatkan kembali, bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang merupakan sumber dari segala sumber hukum dan konstitusi secara jelas menyebutkan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa.
Menurut Megawati, konstitusi yang dianut Indonesia itu yang menjadi spirit dan cita-cita para pendiri bangsa yang tergabung dalam KAA. Megawati mengatakan, para tokoh ini cenderung terlupakan.
Maka itu dalam kesempatan ini, dirinya meminta izin untuk mengenalkan kembali tokoh KAA seperti Soekarno dan Ali Sastroamidjojo dari Indonesia, Uno dari Burma, Sirjon Kotelawala dari Sri Lanka, Gamal Abdul Nasir dari Mesir, Jawaharal Nehru dari India, Muhammad Ali dari Pakistan, Jo and Lie ari Cina, Norodong Sihanuk dari kamboja, dan masih banyak nama yang lainnya.
"Termasuk Husein M Ahmad dari Aljazair adalah tokoh-tokoh KAA yang kemudian menjadi tokoh-tokoh yang mendunia," ujarnya.
(maf)
Explore More