Bertemu Jokowi, Ulama Minta Persoalan Bangsa Diselesaikan Secara Adil
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang puluhan ulama yang berasal dari pondok pesantren datang ke Istana Merdeka. Hadir juga dalam pertemuan tersebut sejumlah pimpinan ormas Islam.
Jokowi menilai, peran ulama dan para pembina umat sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana persatuan dan kedamaian di Indonesia.
Dari para ulama, kata dia, umat akan dibimbing ke arah yang lebih sejuk di kota dan daerahnya masing-masing.
"Kami dari pemerintah ingin sekali lagi menitipkan kepada para ulama agar kesejukan dalam mendinginkan situasi kota dan daerah maupun negara kita ini terus kita jaga bersama-sama antara ulama dan umaroh sehingga negara kita selalu dalam keadaan damai," tutur Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Jokowi juga memaparkan tentang kondisi ekonomi yang dihadapi bangsa. Menurut dia, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02% pada 2016.
Menurut dia, kondisi tersebut jauh lebih baik dari peserta G-20, yakni hanya kalah dari India dan Tiongkok. Jokowi mengatakan, kondisi itu harus terus ditingkatkan, mengingat masalah yang dihadapi bangsa saat ini adalah kesenjangan.
Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Darurohman Jakarta, KH Syukron Makmun mengaku senang memiliki kesempatan bertemu dan berdiskusi dengan Jokowi.
Menurut dia, kesempatan itu dimanfaatkan kalangan ulama untuk mendengarkan pemaparan Jokowi mengenai persoalan yang dihadapi bangsa.
Sebaliknya, Jokowi juga meminta semua "unek-unek" kalangan ulama bisa disampaikan untuk memberikan sumbangsih terhadap pembangunan bangsa.
"Dalam bidang hukum, kami mengharapkan kepada pemerintah supaya segala persoalan bangsa ini diselesaikan dengan hukum yang adil dan hak dengan kebenaran," tutur Syukron saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Syukron juga berpesan agar Jokowi tidak menyelesaikan persoalan bangsa dengan cara-cara politik. "Kami menginginkan Bapak Presiden mengharap segala persoalan bangsa ini diselesaikan dengan yang hak dengan yang adil seadil-adilnya," ujarnya.
Berikut daftar ulama yang diundang Jokowi ke Istana;
1. KH Irfan Wahid, pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng, putra KH Sholadudin Wahid).
2. KH Sanusi Baco, Rais Syuriah NU Sulawesi Selatan
3. Dr Hardadi, cendekiawan Islam
4. KH Syukron Makmun, pimpinan Pondok Pesantren Darurohman, Jakarta.
5. KH Drs Ahmad Musthofa, pimpinan Pondok PesantrenModern Pabelan, Magelang.
6. KH Abdullah Zaidi, pimpinan Pondok Pesantren Al Irsyad, Jakarta
7. KH Muhtadi Dimyati, pimpinan Pondok Pesantren Cidahu Pandeglang, Banten.
8. Prof Dr Maman Abdurrahman, Ketua MAJ dan Penasehat Persatuan Islam (Persis)
9. Dr KH Jeje Jaenudin, Wakil Ketua Umum Persatuan Islam
10. Ust Ahmad Parlaungan Tanjung, pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta.
11. Dr Rahman Sabon Nama, cendekiawan Islam.
12. Dr Yusnar Yusuf Rangkuti, Ketua Umum al Wasliah.
13. KH Ahmad Sadeli Karim, Ketua Umum Mathla'ul Anwar, Banten.
14. Hk Siti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid, Ketua Umum Nadhatul Wathan, Mataram.
15. Dr Ir Lukmanul Hakim, Ketua Umum Al Ittihadiyah.
16. KH Sholeh Hasan, pimpinan Pondok Pesantren KhoriatulUmah, Bandung.
17. KH Hasib Wahab Khasbullah, pimpinan Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang.
18. KH Subhan Makmun, pimpinan Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi, Brebes.
19. KH Jazuli Kasmani, pimpinan Pondok Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten.
20. KH Aris Ni'matullah, pimpinan Pondok Pesantren Buntet, Cirebon.
Jokowi menilai, peran ulama dan para pembina umat sangat dibutuhkan untuk menciptakan suasana persatuan dan kedamaian di Indonesia.
Dari para ulama, kata dia, umat akan dibimbing ke arah yang lebih sejuk di kota dan daerahnya masing-masing.
"Kami dari pemerintah ingin sekali lagi menitipkan kepada para ulama agar kesejukan dalam mendinginkan situasi kota dan daerah maupun negara kita ini terus kita jaga bersama-sama antara ulama dan umaroh sehingga negara kita selalu dalam keadaan damai," tutur Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Jokowi juga memaparkan tentang kondisi ekonomi yang dihadapi bangsa. Menurut dia, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02% pada 2016.
Menurut dia, kondisi tersebut jauh lebih baik dari peserta G-20, yakni hanya kalah dari India dan Tiongkok. Jokowi mengatakan, kondisi itu harus terus ditingkatkan, mengingat masalah yang dihadapi bangsa saat ini adalah kesenjangan.
Sementara itu, pimpinan Pondok Pesantren Darurohman Jakarta, KH Syukron Makmun mengaku senang memiliki kesempatan bertemu dan berdiskusi dengan Jokowi.
Menurut dia, kesempatan itu dimanfaatkan kalangan ulama untuk mendengarkan pemaparan Jokowi mengenai persoalan yang dihadapi bangsa.
Sebaliknya, Jokowi juga meminta semua "unek-unek" kalangan ulama bisa disampaikan untuk memberikan sumbangsih terhadap pembangunan bangsa.
"Dalam bidang hukum, kami mengharapkan kepada pemerintah supaya segala persoalan bangsa ini diselesaikan dengan hukum yang adil dan hak dengan kebenaran," tutur Syukron saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Syukron juga berpesan agar Jokowi tidak menyelesaikan persoalan bangsa dengan cara-cara politik. "Kami menginginkan Bapak Presiden mengharap segala persoalan bangsa ini diselesaikan dengan yang hak dengan yang adil seadil-adilnya," ujarnya.
Berikut daftar ulama yang diundang Jokowi ke Istana;
1. KH Irfan Wahid, pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng, putra KH Sholadudin Wahid).
2. KH Sanusi Baco, Rais Syuriah NU Sulawesi Selatan
3. Dr Hardadi, cendekiawan Islam
4. KH Syukron Makmun, pimpinan Pondok Pesantren Darurohman, Jakarta.
5. KH Drs Ahmad Musthofa, pimpinan Pondok PesantrenModern Pabelan, Magelang.
6. KH Abdullah Zaidi, pimpinan Pondok Pesantren Al Irsyad, Jakarta
7. KH Muhtadi Dimyati, pimpinan Pondok Pesantren Cidahu Pandeglang, Banten.
8. Prof Dr Maman Abdurrahman, Ketua MAJ dan Penasehat Persatuan Islam (Persis)
9. Dr KH Jeje Jaenudin, Wakil Ketua Umum Persatuan Islam
10. Ust Ahmad Parlaungan Tanjung, pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta.
11. Dr Rahman Sabon Nama, cendekiawan Islam.
12. Dr Yusnar Yusuf Rangkuti, Ketua Umum al Wasliah.
13. KH Ahmad Sadeli Karim, Ketua Umum Mathla'ul Anwar, Banten.
14. Hk Siti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid, Ketua Umum Nadhatul Wathan, Mataram.
15. Dr Ir Lukmanul Hakim, Ketua Umum Al Ittihadiyah.
16. KH Sholeh Hasan, pimpinan Pondok Pesantren KhoriatulUmah, Bandung.
17. KH Hasib Wahab Khasbullah, pimpinan Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang.
18. KH Subhan Makmun, pimpinan Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi, Brebes.
19. KH Jazuli Kasmani, pimpinan Pondok Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten.
20. KH Aris Ni'matullah, pimpinan Pondok Pesantren Buntet, Cirebon.
(dam)