Digugat Rekan Separtainya, Roy Suryo Tersenyum
Digugat Rekan Separtainya, Roy Suryo Tersenyum
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo enggan menanggapi serius langkah rekan separtainya, Ambar Tjahyono yang menggugatnya ke Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta. Roy mengaku hanya tersenyum menanggapi langkah Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu.
"Saya senyum saja, saya sendiri tidak usah terlalu menanggapi," ujar Roy Suryo kepada SINDOnews, Rabu (29/3/2017).
Dan masyarakat juga, kata dia, bisa menilai sendiri bagaimana seharusnya bersikap menanggapi hal tersebut. "Terlalu sayang energi kita bila digunakan menghadapi hal-hal begitu. Gusti Allah SWT tidak Sare," kata mantan menteri pemuda dan olahraga era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Namun, dia menjelaskan bahwa Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR/MPR dari Partai Demokrat Ambar Tjahyono kepada dirinya diputuskan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Selain itu, kata dia, PAW itu berdasarkan rekomendasi Mahkamah Partai Demokrat yang bersifat final dan bundling. "Jadi, ini adalah hak dan ranah partai semata, sudah ada fatsun partai yang harus dihormati bersama, saya sekedar menjalankan tugas saja," paparnya.
Menurutnya, masyarakat Yogyakarta bisa ditanyakan apakah selama 2,5 tahun ini merasa memiliki wakil rakyat bernama Ambar Tjahyono. Karena, lanjut dia, secara faktual Ambar saja sudah tidak pernah hadir secara fisik dan berkontribusi secara aktif di DPR.
"Sehingga bisa dimaklumi kalau warga Jogja umumnya dan Partai Demokrat khususnya sangat dirugikan dengan ketidakhadirannya secara terus menerus tersebut," ungkapnya.
Adapun Roy Suryo dianggap melawan hukum karena banyak melakukan tindakan yang melukai Ambar. Sementara sidang gugatan yang diajukan Ambar akan digelar 30 Maret 2017 di Pengadilan Negeri Sleman. Roy mengaku sudah menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya di sidang besok.
"Dikarenakan saya hari-hari ini masih harus menjalankan tugas yang lebih besar di Jakarta," ungkapnya.
Namun, dirinya mengaku pada saatnya akan menghadiri persidangan tersebut. "Sekali lagi, becik ketitik ala ketara, Gusti Allah SWT tidak sare," pungkasnya.
"Saya senyum saja, saya sendiri tidak usah terlalu menanggapi," ujar Roy Suryo kepada SINDOnews, Rabu (29/3/2017).
Dan masyarakat juga, kata dia, bisa menilai sendiri bagaimana seharusnya bersikap menanggapi hal tersebut. "Terlalu sayang energi kita bila digunakan menghadapi hal-hal begitu. Gusti Allah SWT tidak Sare," kata mantan menteri pemuda dan olahraga era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Namun, dia menjelaskan bahwa Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR/MPR dari Partai Demokrat Ambar Tjahyono kepada dirinya diputuskan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Selain itu, kata dia, PAW itu berdasarkan rekomendasi Mahkamah Partai Demokrat yang bersifat final dan bundling. "Jadi, ini adalah hak dan ranah partai semata, sudah ada fatsun partai yang harus dihormati bersama, saya sekedar menjalankan tugas saja," paparnya.
Menurutnya, masyarakat Yogyakarta bisa ditanyakan apakah selama 2,5 tahun ini merasa memiliki wakil rakyat bernama Ambar Tjahyono. Karena, lanjut dia, secara faktual Ambar saja sudah tidak pernah hadir secara fisik dan berkontribusi secara aktif di DPR.
"Sehingga bisa dimaklumi kalau warga Jogja umumnya dan Partai Demokrat khususnya sangat dirugikan dengan ketidakhadirannya secara terus menerus tersebut," ungkapnya.
Adapun Roy Suryo dianggap melawan hukum karena banyak melakukan tindakan yang melukai Ambar. Sementara sidang gugatan yang diajukan Ambar akan digelar 30 Maret 2017 di Pengadilan Negeri Sleman. Roy mengaku sudah menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya di sidang besok.
"Dikarenakan saya hari-hari ini masih harus menjalankan tugas yang lebih besar di Jakarta," ungkapnya.
Namun, dirinya mengaku pada saatnya akan menghadiri persidangan tersebut. "Sekali lagi, becik ketitik ala ketara, Gusti Allah SWT tidak sare," pungkasnya.
(kri)
Explore More