Densus Sergap Terduga Teroris di Kampung Inggris
A
A
A
KEDIRI - Sebanyak 15 orang anggota Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap terduga teroris Mahbub, 36 seorang peserta kursus bahasa Arab di kawasan kampung Inggris Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Mahbub yang berasal dari Toli Toli Sulawesi Tengah merupakan DPO (Daftar Pencarian Orang) jaringan teroris Poso yang berhasil melarikan diri. Densus mengintainya sejak awal Maret 2017 ini.
"Yang bersangkutan ditangkap saat melintas mengendarai sepeda ontel," kata sumber kepolisian yang enggan disebut nama, di Kediri, Senin (13/3/2017).
Mahbub masuk Kediri sejak awal Bulan Februari 2017. Dia kos di Asrama Putra sekaligus tempat kursus bahasa Arab Al Assriyyah milik Laila Nursiha (52). Rumah kos (asrama) yang berada di jalan Asparaga RT 02 RW 15 itu dikontrak oleh Ustaz Mohamad Lutfi asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Meski menjadi tempat kursus bahasa Arab, lingkungan ini merupakan tempat kursus bahasa Inggris. Karenanya populer dengan nama kampung Inggris. Petugas langsung menyergap Mahbub yang saat itu masih berada di atas sepeda.
Penyergapan berlangsung pukul 10.45 WIB. Dengan gerak cepat, petugas dengan senjata api di tangan menggelandang yang bersangkutan masuk ke dalam mobil yang sudah bersiaga. Tidak ada perlawanan dalam proses penangkapan ini. Juga tidak terdengar letusan tembakan seperti kasus penyergapan densus sebelum sebelumnya.
Kendaraan roda empat itu langsung melaju kencang meninggalkan warga yang mulai berkerumun di lokasi penangakapan. Selain melakukan penangkapan, petugas densus juga menggeledah kamar Mahbub. Tidak diketahui pasti apakah di dalam kamar ditemukan barang yang terkait aktivitas terorisme atau tidak.
Kapolres Kediri AKBP Sumaryono membenarkan, adanya penyergapan orang yang diduga teroris. Namun dia menolak berkomentar lebih jauh karena pihaknya hanya bersifat membantu densus. "Polres hanya membantu densus," ujarnya singkat.
Ustaz Mohamad Lutfi selaku pimpinan lembaga kursus bahasa Arab Al Assriyyah mengatakan, bahwa Mahabub datang ke tempatnya sekitar sebulan lalu. Dia datang untuk belajar bahasa Arab.
Dalam sehari-hari tidak ada perilaku Mahbub yang mencurigakan. Seperti siswa lainnya, Mahbub aktif mengikuti pelajaran. "Dia mendaftar sendiri. Dan rencananya bulan depan hendak mudik," ujar Lutfi.
Mahbub yang berasal dari Toli Toli Sulawesi Tengah merupakan DPO (Daftar Pencarian Orang) jaringan teroris Poso yang berhasil melarikan diri. Densus mengintainya sejak awal Maret 2017 ini.
"Yang bersangkutan ditangkap saat melintas mengendarai sepeda ontel," kata sumber kepolisian yang enggan disebut nama, di Kediri, Senin (13/3/2017).
Mahbub masuk Kediri sejak awal Bulan Februari 2017. Dia kos di Asrama Putra sekaligus tempat kursus bahasa Arab Al Assriyyah milik Laila Nursiha (52). Rumah kos (asrama) yang berada di jalan Asparaga RT 02 RW 15 itu dikontrak oleh Ustaz Mohamad Lutfi asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Meski menjadi tempat kursus bahasa Arab, lingkungan ini merupakan tempat kursus bahasa Inggris. Karenanya populer dengan nama kampung Inggris. Petugas langsung menyergap Mahbub yang saat itu masih berada di atas sepeda.
Penyergapan berlangsung pukul 10.45 WIB. Dengan gerak cepat, petugas dengan senjata api di tangan menggelandang yang bersangkutan masuk ke dalam mobil yang sudah bersiaga. Tidak ada perlawanan dalam proses penangkapan ini. Juga tidak terdengar letusan tembakan seperti kasus penyergapan densus sebelum sebelumnya.
Kendaraan roda empat itu langsung melaju kencang meninggalkan warga yang mulai berkerumun di lokasi penangakapan. Selain melakukan penangkapan, petugas densus juga menggeledah kamar Mahbub. Tidak diketahui pasti apakah di dalam kamar ditemukan barang yang terkait aktivitas terorisme atau tidak.
Kapolres Kediri AKBP Sumaryono membenarkan, adanya penyergapan orang yang diduga teroris. Namun dia menolak berkomentar lebih jauh karena pihaknya hanya bersifat membantu densus. "Polres hanya membantu densus," ujarnya singkat.
Ustaz Mohamad Lutfi selaku pimpinan lembaga kursus bahasa Arab Al Assriyyah mengatakan, bahwa Mahabub datang ke tempatnya sekitar sebulan lalu. Dia datang untuk belajar bahasa Arab.
Dalam sehari-hari tidak ada perilaku Mahbub yang mencurigakan. Seperti siswa lainnya, Mahbub aktif mengikuti pelajaran. "Dia mendaftar sendiri. Dan rencananya bulan depan hendak mudik," ujar Lutfi.
(maf)