Misi 'Terselubung' Dibalik Kedatangan Raja Salman
A
A
A
Awal Maret ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud. Membawa rombongan besar, orang nomor satu di Arab Saudi itu mempunyai misi 'terselubung', selain kunjungan kenegaraan.
Mendarat di Halim Perdanakusuma, Raja Salman disambut langsung Presiden RI Joko Widodo. Keduanya langsung bersalaman. Presiden kemudian memperkenalkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang berdiri tepat di sebelahnya pada raja.
Setelah menyalami satu per satu rombongan yang menyambutnya. Raja Salman langsung naik ke mobil yang sudah disiapkan. Usai mengantar tamunya itu masuk ke mobil. Jokowi mendahului dengan helikopter menuju Istana Bogor.
Serangkaian acara telah disiapkan untuk menyambut kedatangan raja dari negara yang terakhir bertamu 47 tahun silam ini. Usai jamuan makan siang, acara dilanjutan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Bertempat di Gedung Utama Istana Kepresidenan Bogor, total 11 nota kesepahaman diteken kedua negara. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada dua hal utama yang menjadi fokus pembahasan, yaitu masalah ekonomi dan keumatan. "Presiden mengapresiasi pengembalian kuota haji Indonesia ke tingkat normal, yakni 211 ribu," kata Retno.
Meneken MOU merupakan misi yang jauh hari sebelumnya sudah menjadi pemberitaan. Lalu, misi terselubung apakah dibalik kedatangan Raja Salman ke Indonesia? Simak ulasan lengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi No.1/VI/2017 yang terbit Senin (6/3/2017).
Mendarat di Halim Perdanakusuma, Raja Salman disambut langsung Presiden RI Joko Widodo. Keduanya langsung bersalaman. Presiden kemudian memperkenalkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang berdiri tepat di sebelahnya pada raja.
Setelah menyalami satu per satu rombongan yang menyambutnya. Raja Salman langsung naik ke mobil yang sudah disiapkan. Usai mengantar tamunya itu masuk ke mobil. Jokowi mendahului dengan helikopter menuju Istana Bogor.
Serangkaian acara telah disiapkan untuk menyambut kedatangan raja dari negara yang terakhir bertamu 47 tahun silam ini. Usai jamuan makan siang, acara dilanjutan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Bertempat di Gedung Utama Istana Kepresidenan Bogor, total 11 nota kesepahaman diteken kedua negara. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ada dua hal utama yang menjadi fokus pembahasan, yaitu masalah ekonomi dan keumatan. "Presiden mengapresiasi pengembalian kuota haji Indonesia ke tingkat normal, yakni 211 ribu," kata Retno.
Meneken MOU merupakan misi yang jauh hari sebelumnya sudah menjadi pemberitaan. Lalu, misi terselubung apakah dibalik kedatangan Raja Salman ke Indonesia? Simak ulasan lengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi No.1/VI/2017 yang terbit Senin (6/3/2017).
(bbk)