Kartini Perindo Dorong Partisipasi Perempuan di Politik
A
A
A
JAKARTA - Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017 telah meninggalkan sejumlah catatan penting. Berdasarkan data Komnas Perempuan, dari 101 daerah yang menggelar perhelatan Pilkada, hanya terdapat sekitar 6,7% perempuan yang ikut berpartisipasi.
Hal ini membuktikan masih minimnya partisipasi politik perempuan dalam negeri ini. Dengan riciannya, 24 orang di antaranya akan menjadi calon kepala daerah dan 19 orang menjadi wakilnya. Jumlah ini terpaut jauh dengan jumlah calon kepala daerah yang notabene laki-laki, jumlahnya mencapai 599 atau sekitar 93,3%.
Kepemimpinan perempuan di Indonesia masih mendapatkan tantangan sekaligus rintangan, di antaranya masih kuatnya pandangan masyarakat terhadap jabatan politik yang dianggap ranah laki-laki. Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kartini Perindo Ratih Gunaevy mengatakan, perempuan Indonesia telah membuktikan kepemimpinannya di tingkat nasional.
Hal ini dikarenakan perempuan memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi. “Perempuan dianggap memiliki sensitivitas lebih terhadap persoalan sosial kemasyarakatan, hal inilah yang menjadi kelebihan atas kepemimpinan perempuan,” ujar Ratih, di Jakarta, Jumat (4/3/2017) malam tadi.
Menurut Ratih, perlu dilakukan sosialisasi serta pendekatan kepada perempuan, sehingga nantinya timbul rasa ingin tahu dan keinginan untuk terjun ke dunia politik.“Langkah awal dengan melakukan kegitan-kegiatan sosial, seminar, pelatihan, dan diberikan pengetahuan politik, dan tentunya harus kita dorong mereka untuk maju,” ungkapnya.
Kartini Perindo menjadi salah satu sumber kaderisasi yang mampu melahirkan politisi pemimpin perempuan, untuk memperjuangkan keadilan, kemakmuran, serta kesejahteraan Indonesia. Selanjutnya Ratih berharap agar kelak semakin bermunculan bibit-bibit baru pemimpin perempuan daerah dengan pemahaman politik yang baik.
"Mudah-mudahan nanti akan banyak bermunculan calon-calon pemimpin perempuan yang memenuhi kualifikasi," ucapnya.
Hal ini membuktikan masih minimnya partisipasi politik perempuan dalam negeri ini. Dengan riciannya, 24 orang di antaranya akan menjadi calon kepala daerah dan 19 orang menjadi wakilnya. Jumlah ini terpaut jauh dengan jumlah calon kepala daerah yang notabene laki-laki, jumlahnya mencapai 599 atau sekitar 93,3%.
Kepemimpinan perempuan di Indonesia masih mendapatkan tantangan sekaligus rintangan, di antaranya masih kuatnya pandangan masyarakat terhadap jabatan politik yang dianggap ranah laki-laki. Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kartini Perindo Ratih Gunaevy mengatakan, perempuan Indonesia telah membuktikan kepemimpinannya di tingkat nasional.
Hal ini dikarenakan perempuan memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi. “Perempuan dianggap memiliki sensitivitas lebih terhadap persoalan sosial kemasyarakatan, hal inilah yang menjadi kelebihan atas kepemimpinan perempuan,” ujar Ratih, di Jakarta, Jumat (4/3/2017) malam tadi.
Menurut Ratih, perlu dilakukan sosialisasi serta pendekatan kepada perempuan, sehingga nantinya timbul rasa ingin tahu dan keinginan untuk terjun ke dunia politik.“Langkah awal dengan melakukan kegitan-kegiatan sosial, seminar, pelatihan, dan diberikan pengetahuan politik, dan tentunya harus kita dorong mereka untuk maju,” ungkapnya.
Kartini Perindo menjadi salah satu sumber kaderisasi yang mampu melahirkan politisi pemimpin perempuan, untuk memperjuangkan keadilan, kemakmuran, serta kesejahteraan Indonesia. Selanjutnya Ratih berharap agar kelak semakin bermunculan bibit-bibit baru pemimpin perempuan daerah dengan pemahaman politik yang baik.
"Mudah-mudahan nanti akan banyak bermunculan calon-calon pemimpin perempuan yang memenuhi kualifikasi," ucapnya.
(whb)