HT: Masyarakat Kecil Butuh Keberpihakan Nyata
A
A
A
MAJALENGKA - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menyatakan, membangun daerah harus dengan keberpihakan yang memberikan kesempatan masyarakatnya untuk maju.
“Keberpihakan pada masyarakat kecil harus nyata, tidak setengah-setengah. Mereka butuh dana murah dan mudah, pelatihan, proteksi,” ungkap HT dalam dialog yang berlangsung di Islamic Center Majalengka, Jawa Barat, Selasa (21/2/2017).
HT menuturkan, tujuan berbangsa dan bernegara adalah tercapainya kemakmuran seluruh masyarakat. Masyarakat bisa makmur bila negaranya maju.
Sayangnya, sudah hampir 72 tahun merdeka, Indonesia masih berputar terus sebagai negara berkembang. Saat ini, baru sanggup mencapai 30% dari batas minimum pendapatan per kapita negara maju yang sebesar US$ 12.000 lebih.
Menurut HT, ekonomi Indonesia tidak bisa berlari kencang karena terlalu cepat menganut liberalisme dan pasar bebas di saat mayoritas masyarakat belum siap pendidikan dan kesejahteraannya. Akibatnya, kesenjangan kesejahteraan masyarakat yang mapan dan belum mapan terus melebar, begitu pun kesenjangan pembangunan antar daerah.
Hanya kota-kota besar dan masyarakat tertentu yang terbangun. “Selama kita masih menganut kapitalisme dan pasar bebas, kesenjangan sosial akan makin lebar,” tutur pria yang telah melantik langsung 100% DPW dan DPD, 6.000 lebih DPC, serta 27.000 lebih DPRt Partai Perindo se-Indonesia itu.
Saat ini, lanjut HT, perputaran ekonomi terkonsentrasi di bawah 10 kota. Sementara Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota. “Kekuatan ekonomi kita sedikit, Jakarta dan Surabaya paling menonjol. Untuk tumbuh pesat, perlu banyak pilar kekuatan,” terangnya.
Pria yang telah mengajar di lebih 150 perguruan tinggi di Indonesia ini mengatakan, pilar ekonomi nasional harus diperbanyak dengan membangun daerah-daerah yang selama ini tertinggal. Caranya dengan membangun masyarakatnya
HT berpesan kepada kader untuk membesarkan Perindo, agar kelak bisa membuat kebijakan yang tepat sasaran. “Semua kader Perindo harus militan, turun, kerja membangun masyarakat," tegasnya.
Dia menyerukan kepada kader untuk memaksimalkan 100.000 Gerobak Perindo, pembinaan gabungan kelompok tani hingga koperasi nelayan
Pada kesempatan itu, HT menyerahkan Gerobak Perindo kepada Nolis Nuryani, penyandang disabilitas yang sudah lima tahun berjualan bakso. Perempuan berhijab itu tidak kuasa menahan air mata harunya saat menerima bantuan tersebut.
Selain gerobak usaha gratis, kader Partai Perindo akan rutin melakukan pembinaan dan pendampingan agar usahanya berkembang dan maju.
“Keberpihakan pada masyarakat kecil harus nyata, tidak setengah-setengah. Mereka butuh dana murah dan mudah, pelatihan, proteksi,” ungkap HT dalam dialog yang berlangsung di Islamic Center Majalengka, Jawa Barat, Selasa (21/2/2017).
HT menuturkan, tujuan berbangsa dan bernegara adalah tercapainya kemakmuran seluruh masyarakat. Masyarakat bisa makmur bila negaranya maju.
Sayangnya, sudah hampir 72 tahun merdeka, Indonesia masih berputar terus sebagai negara berkembang. Saat ini, baru sanggup mencapai 30% dari batas minimum pendapatan per kapita negara maju yang sebesar US$ 12.000 lebih.
Menurut HT, ekonomi Indonesia tidak bisa berlari kencang karena terlalu cepat menganut liberalisme dan pasar bebas di saat mayoritas masyarakat belum siap pendidikan dan kesejahteraannya. Akibatnya, kesenjangan kesejahteraan masyarakat yang mapan dan belum mapan terus melebar, begitu pun kesenjangan pembangunan antar daerah.
Hanya kota-kota besar dan masyarakat tertentu yang terbangun. “Selama kita masih menganut kapitalisme dan pasar bebas, kesenjangan sosial akan makin lebar,” tutur pria yang telah melantik langsung 100% DPW dan DPD, 6.000 lebih DPC, serta 27.000 lebih DPRt Partai Perindo se-Indonesia itu.
Saat ini, lanjut HT, perputaran ekonomi terkonsentrasi di bawah 10 kota. Sementara Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota. “Kekuatan ekonomi kita sedikit, Jakarta dan Surabaya paling menonjol. Untuk tumbuh pesat, perlu banyak pilar kekuatan,” terangnya.
Pria yang telah mengajar di lebih 150 perguruan tinggi di Indonesia ini mengatakan, pilar ekonomi nasional harus diperbanyak dengan membangun daerah-daerah yang selama ini tertinggal. Caranya dengan membangun masyarakatnya
HT berpesan kepada kader untuk membesarkan Perindo, agar kelak bisa membuat kebijakan yang tepat sasaran. “Semua kader Perindo harus militan, turun, kerja membangun masyarakat," tegasnya.
Dia menyerukan kepada kader untuk memaksimalkan 100.000 Gerobak Perindo, pembinaan gabungan kelompok tani hingga koperasi nelayan
Pada kesempatan itu, HT menyerahkan Gerobak Perindo kepada Nolis Nuryani, penyandang disabilitas yang sudah lima tahun berjualan bakso. Perempuan berhijab itu tidak kuasa menahan air mata harunya saat menerima bantuan tersebut.
Selain gerobak usaha gratis, kader Partai Perindo akan rutin melakukan pembinaan dan pendampingan agar usahanya berkembang dan maju.
(whb)