Aparat Diminta Usut Aktor Intelektual Kegiatan Mahasiswa di Jambore

Kamis, 09 Februari 2017 - 11:12 WIB
Aparat Diminta Usut Aktor Intelektual Kegiatan Mahasiswa di Jambore
Aparat Diminta Usut Aktor Intelektual Kegiatan Mahasiswa di Jambore
A A A
JAKARTA - Masiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) menegaskan menolak aksi demonstrasi di kediaman pribadi Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Alasannya, aksi itu diduga dimanfaatkan untuk agenda politik pihak tertentu.

Koordinator Pusat FL2MI Renno Supiandi Tanjung juga menilai, kegiatan Jambore Nasional Mahasiswa terkesan ingin mematikan gerakan mahasiswa dengan cara menggiring untuk pro terhadap pemerintah. Padahal, kata dia gerakan mahasiswa harus tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga tatanan sosial kemasyarakatan dan berdemokrasi, sekaligus sebagai agen perubahan.

"Menegaskan bahwa peserta yang hadir dalam jambore mahasiswa di cibubur tidak mewakili organisasi kemahasiswaan FL2MI,” tegas Renno dalam pernyataan sikap tertulisnya yang diterima SINDOnews, Kamis (9/2/2017).

Atas dasar itu mereka mendesak aparat penegak hukum mengusut siapa aktor intelektual di balik kegiatan di Jambore dan aksi di kediaman pribadi SBY. Dia juga mengingatkan rekan mahasiswa agar tetap berpikir kritis dan idealis, serta bertindak sesuai aspirasi rakyat.

"Menolak aksi para elite politik yang memanfaatkan para mahasiswa untuk kepentingan golongannya masing-masing," ucapnya. (Baca: SBY Apakah Saya Tidak Berhak Tinggal di Negeri Sendiri?)

Koordinator Pusat Aliansi BEM seluruh Indonesia, Wildan Wahyu Nugroho menegaskan sikap yang sama. Mereka mengecam kegiatan tersebut yang sarat politisasi untuk mematikan ruh mahasiswa sebagai pengawal kebijakan pemerintah. Apalagi, dia mencium adanya indikasi sengaja ingin mengarahkan mahasiswa menyudutkan tokoh nasional tertentu.

Dia juga menegaskan, BEM seluruh Indonesia tidak pernah mendelegasikan mahasiswa dalam agenda tersebut dan menyatakan tidak terlibat. Dia juga menolak politisasi dan penunggangan gerakan mahasiswa, dan mengecam upaya pecah belah bangsa dan pengkhianatan terhadap Pancasila serta nilai luhur bangsa Indonesia.

“Mengecam upaya adu domba persatuan mahasiswa dan penggembosan idealisme mahasiswa,” katanya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9966 seconds (0.1#10.140)