Kapolri: Kita Punya PT Pindad, Kenapa Harus Selundupkan Senjata
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan tuduhan penyelundupan senjata yang dilayangkan otoritas Sudan terhadap tim Formed Police Unit VIII asal Indonesia tidak berdasar.
Berdasarkan hasil investigasi awal yang dilakukan angota Polri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Sudan, tas yang belakangan diketahui berisi senjata api dan amunisi itu bukan milik kontingen Indonesia.
"Investigasi awal menunjukkan indikasi 10 koper berisi senjata api bukan milik tim FPU VIII Polri," ujar Tito di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).
Tito menuturkan, Indonesia memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang secara khusus memproduksi senjata api canggih berikut amunisinya. Produksi BUMN tersebut, kata Tito, bisa mencukupi kebutuhan penggunaan dalam negeri, khususnya Polri.
"Di Indonesia, Polri cukup amunisi, kenapa harus menyelundupkan. Kita punya PT Pindad yang produksi senjata. Kecil kemungkinan koper berisi senjata itu milik FPU Polri," ucap Tito.
Berdasarkan hasil investigasi awal yang dilakukan angota Polri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Sudan, tas yang belakangan diketahui berisi senjata api dan amunisi itu bukan milik kontingen Indonesia.
"Investigasi awal menunjukkan indikasi 10 koper berisi senjata api bukan milik tim FPU VIII Polri," ujar Tito di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).
Tito menuturkan, Indonesia memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang secara khusus memproduksi senjata api canggih berikut amunisinya. Produksi BUMN tersebut, kata Tito, bisa mencukupi kebutuhan penggunaan dalam negeri, khususnya Polri.
"Di Indonesia, Polri cukup amunisi, kenapa harus menyelundupkan. Kita punya PT Pindad yang produksi senjata. Kecil kemungkinan koper berisi senjata itu milik FPU Polri," ucap Tito.
(kri)