HT Ingin Daerah Jadi Pilar Perekonomian
A
A
A
BOGOR - Percepatan pembangunan daerah dinilai menjadi cara tepat untuk memajukan Indonesia dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Langkah tersebut perlu ditempuh karena selama ini pembangunan masih terkonsentrasi di kota-kota besar.
“90% perputaran uang dan pembangunan terkonsentrasi di tidak lebih lebih dari lima kota besar, 500 lebih kabupaten/kota ketinggalan,” kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat bersilaturahmi dengan ratusan ulama Jawa Barat, di Lido, Bogor, Jawa Barat, Minggu 15 Januari 2017.
HT menilai, Indonesia terlalu terburu-buru menganut pasar bebas saat masyarakat belum siap, baik dari sisi kesejahteraan maupun pendidikan. Akibatnya, lanjut dia, pembangunan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar, sementara banyak daerah yang tertinggal.
Menurut dia, kesenjangan sosial dan ekonomi antara daerah dan kota semakin lebar. Pendidikan di kota besar lebih maju dibanding di daerah, begitu juga kesempatan kerja di kota besar lebih besar dibandingkan di daerah.
Hal itu dikatakan HT akibat para pencipta lapangan kerja juga terkonsentrasi di kota besar. Kesenjangan tersebut diungkapkan HT menyebabkan Indonesia sulit maju.
Menurut dia, pemerintah harus memprioritaskan daerah dengan menjadikannya pilar-pilar baru perekonomian. Untuk membangun daerah yang harus dilakukan adalah membangun masyarakatnya.
“Perindo berjuang membangun kesejahteraan, pendidikan dan kesempatan kerja masyarakat di daerah agar Indonesia cepat maju,” katanya.
Menurut dia, tanpa membenahi berbagai persoalan, ketimpangan akan terus terjadi dan Indonesia tidak akan bisa berkembang.
HT menegaskan, membangun masyarakat hanya bisa dilakukan bila negara memberikan kesempatan masyarakat yang belum mapan di daerah untuk maju. “Saya ingin membangun partai politik yang bisa mewujudkan idealisme janji kemerdekaan yaitu kemakmuran bagi rakyat indonesia,” tutur HT.
Dengan berbagai program untuk masyarakat, kata dia, kader-kader Partai Perindo berjuang untuk mewujudkan hal tersebut. Di antaranya melalui program 100.000 gerobak Perindo yang memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di daerah.
Selain itu Perindo juga rutin melakukan pembinaan dan pendampingan untuk memajukan usaha masyarakat. Hal itu dilakukan dengan program koperasi untuk nelayan, pembinaan kelompok pertanian, peternakan untuk warga.
Ada juga pemberdayaan kaum Ibu untuk mendorong ekonomi keluarga dan berbagai program lain, termasuk pelayanan kesehatan dan bantuan hukum.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bogor Selatan Ece Hidayat mengatakan, ulama dan masyarakat harus bergandengan tangan, bersatu, dan kompak.
Dia mendoakan agar apa yang diperjuangkan HT bersama Perindo tercapai. “Teriring dengan doa Pak Hary sukses di dalam mewujudkan cita-citanya, kiranya bisa berdampingan dengan kami, dan bisa membawa masyarakat di negeri ini ke arah lebih baik dan lebih maju,” tuturnya.
Langkah tersebut perlu ditempuh karena selama ini pembangunan masih terkonsentrasi di kota-kota besar.
“90% perputaran uang dan pembangunan terkonsentrasi di tidak lebih lebih dari lima kota besar, 500 lebih kabupaten/kota ketinggalan,” kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat bersilaturahmi dengan ratusan ulama Jawa Barat, di Lido, Bogor, Jawa Barat, Minggu 15 Januari 2017.
HT menilai, Indonesia terlalu terburu-buru menganut pasar bebas saat masyarakat belum siap, baik dari sisi kesejahteraan maupun pendidikan. Akibatnya, lanjut dia, pembangunan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar, sementara banyak daerah yang tertinggal.
Menurut dia, kesenjangan sosial dan ekonomi antara daerah dan kota semakin lebar. Pendidikan di kota besar lebih maju dibanding di daerah, begitu juga kesempatan kerja di kota besar lebih besar dibandingkan di daerah.
Hal itu dikatakan HT akibat para pencipta lapangan kerja juga terkonsentrasi di kota besar. Kesenjangan tersebut diungkapkan HT menyebabkan Indonesia sulit maju.
Menurut dia, pemerintah harus memprioritaskan daerah dengan menjadikannya pilar-pilar baru perekonomian. Untuk membangun daerah yang harus dilakukan adalah membangun masyarakatnya.
“Perindo berjuang membangun kesejahteraan, pendidikan dan kesempatan kerja masyarakat di daerah agar Indonesia cepat maju,” katanya.
Menurut dia, tanpa membenahi berbagai persoalan, ketimpangan akan terus terjadi dan Indonesia tidak akan bisa berkembang.
HT menegaskan, membangun masyarakat hanya bisa dilakukan bila negara memberikan kesempatan masyarakat yang belum mapan di daerah untuk maju. “Saya ingin membangun partai politik yang bisa mewujudkan idealisme janji kemerdekaan yaitu kemakmuran bagi rakyat indonesia,” tutur HT.
Dengan berbagai program untuk masyarakat, kata dia, kader-kader Partai Perindo berjuang untuk mewujudkan hal tersebut. Di antaranya melalui program 100.000 gerobak Perindo yang memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di daerah.
Selain itu Perindo juga rutin melakukan pembinaan dan pendampingan untuk memajukan usaha masyarakat. Hal itu dilakukan dengan program koperasi untuk nelayan, pembinaan kelompok pertanian, peternakan untuk warga.
Ada juga pemberdayaan kaum Ibu untuk mendorong ekonomi keluarga dan berbagai program lain, termasuk pelayanan kesehatan dan bantuan hukum.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bogor Selatan Ece Hidayat mengatakan, ulama dan masyarakat harus bergandengan tangan, bersatu, dan kompak.
Dia mendoakan agar apa yang diperjuangkan HT bersama Perindo tercapai. “Teriring dengan doa Pak Hary sukses di dalam mewujudkan cita-citanya, kiranya bisa berdampingan dengan kami, dan bisa membawa masyarakat di negeri ini ke arah lebih baik dan lebih maju,” tuturnya.
(dam)