Dispenad: Hoax Sudah Sangat Mengganggu
A
A
A
JAKARTA - Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) mengajak masyarakat membendung berita-berita atau informasi yang tidak didasarkan atas fakta.
Dispenad menyebut upaya tersebut sebagai bentuk Ketahanan Informasi. "Teknologi yang begitu luar biasa majunya, di sisi lain pemanfaatan media sosial (medsos) begitu mengemuka, saya berharap kita semua tidak cepat menyebarkan berita kepada yang lain sebelum benar-benar ditelaah dan teliti," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI M Sabrar Fadhilah saat acara Coffee Morning Kadispenad dengan Wartawan Media Massa Nasional dalam Rangka HUT ke-66 Penerangan TNI AD di Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Dia menilai, informasi atau berita hoax yang berkembang sudah sangat mengganggu. "Sangat mengganggu, banyak berita-berita yang judulnya seolah-olah benar tapi begitu dibaca isinya entah dikelirukan, tidak sengaja dikelirukan atau sebagainya," katanya.
Untuk itu, sambung Sabrar, sudah saatnya ketahanan informasi ini menjadi ketahanan nasional. Dengan begitu, lanjut dia, setiap informasi yang diperoleh akan ditelaah dan diteliti terlebih dahulu sebelum disebarluaskan.
"Jangan sekali-kali kita men-share (menyebar) berita-berita yang tidak perlu. Kalau ada informasi-informasi kurang tepat, tentu sebagai bangsa dan perorangan kita punya keberanian untuk mengatakan bahwa ini tidak harus di-share," tuturnya.
Dia menduga maraknya berita hoax yang beredar di masyarakat merupakan bagian dari proxy war. "Ini merupakan bagian dari proxy war seperti yang diungkapkan Panglima TNI berulang-ulang sehingga kita tidak pernah bisa maju tapi kembali lagi ke belakang yang sebenarnya tidak perlu," ucapnya.
Dispenad menyebut upaya tersebut sebagai bentuk Ketahanan Informasi. "Teknologi yang begitu luar biasa majunya, di sisi lain pemanfaatan media sosial (medsos) begitu mengemuka, saya berharap kita semua tidak cepat menyebarkan berita kepada yang lain sebelum benar-benar ditelaah dan teliti," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI M Sabrar Fadhilah saat acara Coffee Morning Kadispenad dengan Wartawan Media Massa Nasional dalam Rangka HUT ke-66 Penerangan TNI AD di Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Dia menilai, informasi atau berita hoax yang berkembang sudah sangat mengganggu. "Sangat mengganggu, banyak berita-berita yang judulnya seolah-olah benar tapi begitu dibaca isinya entah dikelirukan, tidak sengaja dikelirukan atau sebagainya," katanya.
Untuk itu, sambung Sabrar, sudah saatnya ketahanan informasi ini menjadi ketahanan nasional. Dengan begitu, lanjut dia, setiap informasi yang diperoleh akan ditelaah dan diteliti terlebih dahulu sebelum disebarluaskan.
"Jangan sekali-kali kita men-share (menyebar) berita-berita yang tidak perlu. Kalau ada informasi-informasi kurang tepat, tentu sebagai bangsa dan perorangan kita punya keberanian untuk mengatakan bahwa ini tidak harus di-share," tuturnya.
Dia menduga maraknya berita hoax yang beredar di masyarakat merupakan bagian dari proxy war. "Ini merupakan bagian dari proxy war seperti yang diungkapkan Panglima TNI berulang-ulang sehingga kita tidak pernah bisa maju tapi kembali lagi ke belakang yang sebenarnya tidak perlu," ucapnya.
(dam)