Kartini Perindo NTB Bantu Penderita Kanker Getah Bening
Kartini Perindo NTB Bantu Penderita Kanker Getah Bening
A
A
A
MATARAM - Ketua DPW Kartini Perindo NTB Arnia Zulmi mengharapkan berbagai pihak semakin meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat tidak mampu yang tidak bisa mengakses fasilitas kesehatan yang maksimal.
“Banyak penderita penyakit parah yang berasal dari kalangan tidak mampu. Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk membantu. Terutama pemerintah lebih peka dan turun tangan,” ujar Arnia saat dihubungi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (29/12/2016).
Arnia menyampaikan itu usai mengunjungi salah seorang warga yang menderita penyakit kanker getah bening. Dia pun memberikan santunan sekaligus membawa dokter untuk memeriksa yang bersangkutan.
“Saya mewakili Kartini Perindo menjenguk dan memberikan bantuan. Tadi bawakan dokter juga untuk periksa bapak,” tuturnya.
Dia menceritakan kondisi bapak tersebut yang memprihatinkan karena dua bulan terakhir hanya beraktivitas di tempat tidur. Kehidupan keluarga ini sangat terbatas sebabnya selama setahun penyakit kanker getah bening yang diderita, hanya satu kali menjalani pengobatan.
Selain itu, keadaan keluarga tersebut masih memiliki anak yang duduk di bangku kelas 4 SD. “Istrinya juga tidak bisa melihat akibat glukoma. Mereka harus mendapat bantuan yang khusus dari pemerintah,” lanjutnya.
Selama satu tahun ini, tambah Arnia, keuangan keluarga tersebut hanya berasal dari anak pertama yang bekerja sebagai petani dan belas kasihan para tetangga.
“Banyak penderita penyakit parah yang berasal dari kalangan tidak mampu. Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk membantu. Terutama pemerintah lebih peka dan turun tangan,” ujar Arnia saat dihubungi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (29/12/2016).
Arnia menyampaikan itu usai mengunjungi salah seorang warga yang menderita penyakit kanker getah bening. Dia pun memberikan santunan sekaligus membawa dokter untuk memeriksa yang bersangkutan.
“Saya mewakili Kartini Perindo menjenguk dan memberikan bantuan. Tadi bawakan dokter juga untuk periksa bapak,” tuturnya.
Dia menceritakan kondisi bapak tersebut yang memprihatinkan karena dua bulan terakhir hanya beraktivitas di tempat tidur. Kehidupan keluarga ini sangat terbatas sebabnya selama setahun penyakit kanker getah bening yang diderita, hanya satu kali menjalani pengobatan.
Selain itu, keadaan keluarga tersebut masih memiliki anak yang duduk di bangku kelas 4 SD. “Istrinya juga tidak bisa melihat akibat glukoma. Mereka harus mendapat bantuan yang khusus dari pemerintah,” lanjutnya.
Selama satu tahun ini, tambah Arnia, keuangan keluarga tersebut hanya berasal dari anak pertama yang bekerja sebagai petani dan belas kasihan para tetangga.
(kri)
Explore More