Kemendikbud Rilis Film Murid5 Dalam Rangka Kampanye Kreatif
A
A
A
JAKARTA - Ratusan siswa serta guru SD/MI dan SMP/MTs di Yogyakarta menyaksikan pemutaran film serial Murid5 produksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), belum lama ini di University Club Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pemutaran film itu merupakan bagian dari rangkaian kampanye kreatif pemenuhan SPM Dikdas yang diberi nama 'Murid5 Bergerak'.
Murid5 merupakan serial inspiratif yang menceritakan perjuangan dan petualangan Murid5, Wati, Budi, Irma, Johni dan Untung, dalam memperjuangkan SDN Mekar Jaya agar bisa memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan dasar (SPM Dikdas), sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut bisa terus berlangsung.
Film ini diharapkan mampu menunjukkan kepada masyarakat tentang kondisi pendidikan dasar khususnya sekolah-sekolah yang ada di berbagai wilayah Tanah Air.
Murid5 juga diharapkan bisa mengingatkan pemerintah daerah tentang kewajiban yang harus mereka penuhi dalam standar pelayanan minimal.
"Film ini untuk menumbuhkan kesadaran publik bahwa ada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi lembaga pendidikan dasar," kata Tim Kampanye SPM Dikdas Israr Ardiansyah di Jakarta, Senin (19/12/2016).
Acara yang diselenggarakan oleh Tim Advokasi Program PKP-SPM Dikdas ini merupakan rangkaian kegiatan pengenalan SPM Dikdas melalui sejumlah kegiatan yang kreatif dan menarik.
'Murid5 Bergerak' pertama kali diselenggarakan di Palembang pada 20 Agustus 2016, disusul Kabupaten Gorontalo pada 24 September 2016 dan Sorong pada 27 Oktober 2016 dan terakhir diadakan di Yogyakarta.
Pemutaran film itu merupakan bagian dari rangkaian kampanye kreatif pemenuhan SPM Dikdas yang diberi nama 'Murid5 Bergerak'.
Murid5 merupakan serial inspiratif yang menceritakan perjuangan dan petualangan Murid5, Wati, Budi, Irma, Johni dan Untung, dalam memperjuangkan SDN Mekar Jaya agar bisa memenuhi standar pelayanan minimal pendidikan dasar (SPM Dikdas), sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut bisa terus berlangsung.
Film ini diharapkan mampu menunjukkan kepada masyarakat tentang kondisi pendidikan dasar khususnya sekolah-sekolah yang ada di berbagai wilayah Tanah Air.
Murid5 juga diharapkan bisa mengingatkan pemerintah daerah tentang kewajiban yang harus mereka penuhi dalam standar pelayanan minimal.
"Film ini untuk menumbuhkan kesadaran publik bahwa ada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi lembaga pendidikan dasar," kata Tim Kampanye SPM Dikdas Israr Ardiansyah di Jakarta, Senin (19/12/2016).
Acara yang diselenggarakan oleh Tim Advokasi Program PKP-SPM Dikdas ini merupakan rangkaian kegiatan pengenalan SPM Dikdas melalui sejumlah kegiatan yang kreatif dan menarik.
'Murid5 Bergerak' pertama kali diselenggarakan di Palembang pada 20 Agustus 2016, disusul Kabupaten Gorontalo pada 24 September 2016 dan Sorong pada 27 Oktober 2016 dan terakhir diadakan di Yogyakarta.
(nag)