Hari Ini DPR Gelar Fit and Proper Test 10 Calon Dubes
A
A
A
JAKARTA - Komisi I DPR menjadwalkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap para calon duta besar (dubes) baru. Berdasarkan jadwal, lima calon dubes baru akan menjalani fit and proper test pada pukul 13.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB nanti.
Mereka adalah calon dubes RI untuk Republik Slowakia berkedudukan di Bratislava, Adiyatwidi Adiwoso, calon dubes RI untuk Kerajaan Yordania Hasyimia berkedudukan di Amman Andy Rachmianto.
Kemudian calon dubes RI untuk Republik Islam Afghanistan berkedudukan di Kabul Mayjen TNI (Purn) Arief Rachman, calon dubes RI untuk Jepang berkedudukan di Tokyo Arifin Tasrif, dan calon dubes RI untuk Austria dan Wakil Tetap RI untuk PBB berkedudukan di Wina, Darmansjah Djumala.
Lalu lima calon dubes lainnya akan diuji pada pukul pukul 18.30 WIB hingga 22.00 WIB. Mereka adalah calon dubes RI untuk Republik Yunani berkedudukan di Athena Ferry Adamhar, calon dubes RI untuk Wakil Tetap RI di PBB berkedudukan di Jenewa Hasan Kleib.
Calon dubes RI untuk Republik Sosialis Demokratik Srilanka berkedudukan di Kolombo I Gusti Ngurah Ardiyasa, calon dubes RI untuk Tunisia berkedudukan di Tunis Ikrar Nusa Bhakti dan calon dubes RI untuk Kerajaan Bahrain berkedudukan di Manama Nur Syahrir Rahardjo.
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, kemungkinan uji kelayakan dan kepatutan calon dubes RI itu berlangsung tertutup nantinya.
"Mungkin tertutup, tapi kalau keputusan terbuka, kita akan terbuka," kata TB Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Sementara Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini mengatakan, pihaknya hanya memberikan pertimbangan terhadap para calon dubes RI yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. Sehingga tidak ada pengambilan keputusan menolak atau menyetujui.
"Hasilnya pun karena ini pertimbangan, enggak pakai paripurna, langsung ke presiden lewat pimpinan DPR," tutur Jazuli terpisah.
Dirinya berharap, para calon dubes RI yang diajukan Presiden Jokowi adalah putra-putra terbaik bangsa. "Namun demikian meskipun ada keterbatasan DPR dalam hal ini komisi I kami akan lihat juga," ucapnya.
"Jangan sampai juga dubes-dubes yang diajukan ini nanti tidak tepat, tidak sesuai. Apalagi kalau tidak paham dengan negara di mana mereka ditempatkan, apa yang harus dilakukan," kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) di DPR ini.
Mereka adalah calon dubes RI untuk Republik Slowakia berkedudukan di Bratislava, Adiyatwidi Adiwoso, calon dubes RI untuk Kerajaan Yordania Hasyimia berkedudukan di Amman Andy Rachmianto.
Kemudian calon dubes RI untuk Republik Islam Afghanistan berkedudukan di Kabul Mayjen TNI (Purn) Arief Rachman, calon dubes RI untuk Jepang berkedudukan di Tokyo Arifin Tasrif, dan calon dubes RI untuk Austria dan Wakil Tetap RI untuk PBB berkedudukan di Wina, Darmansjah Djumala.
Lalu lima calon dubes lainnya akan diuji pada pukul pukul 18.30 WIB hingga 22.00 WIB. Mereka adalah calon dubes RI untuk Republik Yunani berkedudukan di Athena Ferry Adamhar, calon dubes RI untuk Wakil Tetap RI di PBB berkedudukan di Jenewa Hasan Kleib.
Calon dubes RI untuk Republik Sosialis Demokratik Srilanka berkedudukan di Kolombo I Gusti Ngurah Ardiyasa, calon dubes RI untuk Tunisia berkedudukan di Tunis Ikrar Nusa Bhakti dan calon dubes RI untuk Kerajaan Bahrain berkedudukan di Manama Nur Syahrir Rahardjo.
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, kemungkinan uji kelayakan dan kepatutan calon dubes RI itu berlangsung tertutup nantinya.
"Mungkin tertutup, tapi kalau keputusan terbuka, kita akan terbuka," kata TB Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Sementara Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini mengatakan, pihaknya hanya memberikan pertimbangan terhadap para calon dubes RI yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. Sehingga tidak ada pengambilan keputusan menolak atau menyetujui.
"Hasilnya pun karena ini pertimbangan, enggak pakai paripurna, langsung ke presiden lewat pimpinan DPR," tutur Jazuli terpisah.
Dirinya berharap, para calon dubes RI yang diajukan Presiden Jokowi adalah putra-putra terbaik bangsa. "Namun demikian meskipun ada keterbatasan DPR dalam hal ini komisi I kami akan lihat juga," ucapnya.
"Jangan sampai juga dubes-dubes yang diajukan ini nanti tidak tepat, tidak sesuai. Apalagi kalau tidak paham dengan negara di mana mereka ditempatkan, apa yang harus dilakukan," kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) di DPR ini.
(maf)