Kader Perindo Diimbau Maksimal dalam Membangun Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPW Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Sulawesi Tenggara Jaffray Bittikaka terus berupaya menggenjot militansi kader, dengan terus melakukan konsolidasi antarpengurus.
Jaffray meminta seluruh kader partai berlambang rajawali itu untuk memaksimalkan program partai yang membangun masyarakat, khususnya kalangan menengah bawah.
“Partai Perindo hadir untuk membangun masyarakat belum produktif menjadi produktif,” ujarnya saat memimpin rapat konsolidasi DPD, DPrt dan sayap Partai Perindo se-Kolaka Timur, di Tirawuta, Sulawesi Tenggara, Jumat 25 November 2016.
Dia mengungkapkan, selama ini pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kalangan elit di kota-kota besar. Sementara, kalangan menengah bawah seperti petani, nelayan, buruh dan pelaku UMKM tak terbangun dengan baik.
“Masyarakat yang belum mapan dan tidak produktif lebih banyak. Mereka mayoritas di negara kita,” ujarnya.
Selain kesenjangan kesejahteraan masyarakat, Jaffray juga mengungkapkan kesenjangan pembangunan antardaerah pun terus melebar. Dalam skala provinsi, kesenjangan itu juga terjadi di Sulawesi Tenggara.
“Dari 17 kabupaten/kota hanya beberapa kabupaten yang sudah mapan. Di antaranya, Kendari, Baubau, Kolaka dan Kolaka Utara.
Jaffray meminta seluruh kader partai berlambang rajawali itu untuk memaksimalkan program partai yang membangun masyarakat, khususnya kalangan menengah bawah.
“Partai Perindo hadir untuk membangun masyarakat belum produktif menjadi produktif,” ujarnya saat memimpin rapat konsolidasi DPD, DPrt dan sayap Partai Perindo se-Kolaka Timur, di Tirawuta, Sulawesi Tenggara, Jumat 25 November 2016.
Dia mengungkapkan, selama ini pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kalangan elit di kota-kota besar. Sementara, kalangan menengah bawah seperti petani, nelayan, buruh dan pelaku UMKM tak terbangun dengan baik.
“Masyarakat yang belum mapan dan tidak produktif lebih banyak. Mereka mayoritas di negara kita,” ujarnya.
Selain kesenjangan kesejahteraan masyarakat, Jaffray juga mengungkapkan kesenjangan pembangunan antardaerah pun terus melebar. Dalam skala provinsi, kesenjangan itu juga terjadi di Sulawesi Tenggara.
“Dari 17 kabupaten/kota hanya beberapa kabupaten yang sudah mapan. Di antaranya, Kendari, Baubau, Kolaka dan Kolaka Utara.
(maf)