Atasi Pengangguran, Indonesia Membutuhkan 5 Juta Pengusaha Produktif
A
A
A
TORAJA - Pemerintah perlu mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru agar perekonomian nasional bisa tumbuh lebih baik. Saat ini, jumlah pemberi kerja di Indonesia masih jauh dari kata ideal, sehingga tingkat penganguran terbuka lebar.
"Pemberi kerja di Indonesia sangat kurang ideal, minimum jumlahnya 2% pemberi kerja dari total penduduk Indonesia," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan kuliah umum kepada lebih dari 2.000 mahasiswa UKI Toraja, Sulawesi Selatan, Rabu 16 November 2016.
Itu artinya, dengan jumlah penduduk sebesar 250 juta jiwa, Indonesia membutuhkan 5 juta pengusaha produktif yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi lingkungan sekitar. Dengan begitu, akan berimbas pada peningkatan basis pembayar pajak bagi pembangunan negara.
Untuk mencapai jumlah pemberi kerja tersebut, pria lulusan Ottawa University, Kanada ini mendorong para generasi muda untuk menjadi pengusaha produktif agar ekonomi Indonesia bisa lebih maju.
Oleh karena itu, dirinya terus mendorong generasi muda untuk berpikir menjadi pengusaha. Termasuk di antaranya, generasi muda yang tinggal di Toraja dan daerah sekitarnya seperti Makasar, Sulawesi Selatan.
Dengan begitu, kata dia, jika jumlah pemberi pekerjaan di berbagai daerah melimpah maka tidak ada lagi para pencari kerja yang lari ke kota-kota besar. "Tak perlu lagi susah-susah cari pekerjaan ke luar kota karena di daerahnya pemberi kerjanya banyak," katanya.
Dengan begitu, pembangunan daerah akan meningkat dan mampu menjadi penopang ekonomi nasional yang selama ini hanya disokong oleh kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makasar.
"Pemberi kerja di Indonesia sangat kurang ideal, minimum jumlahnya 2% pemberi kerja dari total penduduk Indonesia," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan kuliah umum kepada lebih dari 2.000 mahasiswa UKI Toraja, Sulawesi Selatan, Rabu 16 November 2016.
Itu artinya, dengan jumlah penduduk sebesar 250 juta jiwa, Indonesia membutuhkan 5 juta pengusaha produktif yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi lingkungan sekitar. Dengan begitu, akan berimbas pada peningkatan basis pembayar pajak bagi pembangunan negara.
Untuk mencapai jumlah pemberi kerja tersebut, pria lulusan Ottawa University, Kanada ini mendorong para generasi muda untuk menjadi pengusaha produktif agar ekonomi Indonesia bisa lebih maju.
Oleh karena itu, dirinya terus mendorong generasi muda untuk berpikir menjadi pengusaha. Termasuk di antaranya, generasi muda yang tinggal di Toraja dan daerah sekitarnya seperti Makasar, Sulawesi Selatan.
Dengan begitu, kata dia, jika jumlah pemberi pekerjaan di berbagai daerah melimpah maka tidak ada lagi para pencari kerja yang lari ke kota-kota besar. "Tak perlu lagi susah-susah cari pekerjaan ke luar kota karena di daerahnya pemberi kerjanya banyak," katanya.
Dengan begitu, pembangunan daerah akan meningkat dan mampu menjadi penopang ekonomi nasional yang selama ini hanya disokong oleh kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Makasar.
(mhd)