Negara Harus Hadir Memakmurkan Masyarakat
A
A
A
TORAJA - Negara harus hadir untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat di segala bidang, baik pendidikan, kesehatan, tempat tinggal yang layak dan berbagai hal lainnya.
"Negara harus hadir untuk memakmurkan rakyatnya," kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT), saat melantik 106 DPC Partai Perindo Dapil 3 Sulawesi Selatan di Toraja Utara, Rabu 16 November 2016.
Dihadapan ribuan kader Partai Perindo, HT menyampaikan, selama ini pendidikan Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lainnya. Padahal, pendidikan yang baik akan membawa kemajuan bangsa lebih cepat.
Hal tersebut terlihat dari masyarakat Indonesia yang mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi kurang dari 10%. Dibandingkan dengan Korea Selatan pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal. Di negara yang merdeka selisih dua hari dengan Indonesia tersebut pendidikan masyarakatnya 85% telah mengenyam pendidikan perguruan tinggi.
Tertinggalnya pendidikan, kata HT, karena selama ini masyarakat berdiri sendiri untuk bisa menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Padahal biaya untuk kuliah cukup mahal.
Kehadiran negara, lanjut HT, hanya bisa terjadi bila negara tersebut maju. Sehingga memiliki cukup anggaran untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat. Termasuk memberikan subsidi pendidikan atau bahkan membiayai pendidikan masyarakatnya gratis.
Begitu juga untuk kesehatan, masyarakat tidak lagi dilihat kemampuannya untuk membayar ketika berobat ke rumah sakit. Karena negara memiliki kemampuan untuk membiayai. Begitu juga rumah tinggal yang layak bagi masyrakat dan berbagai bidang lainnya.
HT mengatakan, selama ini Indonesia terus berputar-putar tak bisa segera menjadi negara maju karena terlalu cepat menerapkan pasar bebas disaat masyarakat belum siap. Hal tersebut menyebabkan ekonomi terpusat di kota-kota besar.
"Indonesia besar, tapi penopang ekonominya sedikit. Kalau anatomi ini tidak diubah, mustahil kita jadi negara maju," kata HT.
Seharusnya, kata HT, Indonesia memiliki pilar-pilar ekonomi lebih banyak sehingga perekonomian negara bisa lebih cepat maju. Caranya dengan memberikan kesempatan melalui kebijakan yang menumbuhkan masyarakat produktif di daerah. Dengan memajukan masyarakat di daerah, daerah akan terbangun dan Insdonesia lebih cepat maju.
Kepada kader HT berpesan, agar program-program yang dimiliki partai dijalankan secara konsisten. Sebab program tersebut sesuai dengan perjuangan Perindo untuk membangun masyarakat.
Program tersebut khususnya untuk menyentuh kalangan menengah ke bawah. Tujuannya untuk membuat masyarakat semakin produktif dan memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik. Gerobak Perindo, Warung Sejahtera, nelayan, petani, hingga memberdayakan generasi muda untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan secara lebih luas.
"Saya ingin membaktikan diri pada bangsa Indonesia. Saya all out, dulu, sekarang maupun nanti," tegas HT.
"Negara harus hadir untuk memakmurkan rakyatnya," kata Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT), saat melantik 106 DPC Partai Perindo Dapil 3 Sulawesi Selatan di Toraja Utara, Rabu 16 November 2016.
Dihadapan ribuan kader Partai Perindo, HT menyampaikan, selama ini pendidikan Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lainnya. Padahal, pendidikan yang baik akan membawa kemajuan bangsa lebih cepat.
Hal tersebut terlihat dari masyarakat Indonesia yang mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi kurang dari 10%. Dibandingkan dengan Korea Selatan pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal. Di negara yang merdeka selisih dua hari dengan Indonesia tersebut pendidikan masyarakatnya 85% telah mengenyam pendidikan perguruan tinggi.
Tertinggalnya pendidikan, kata HT, karena selama ini masyarakat berdiri sendiri untuk bisa menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Padahal biaya untuk kuliah cukup mahal.
Kehadiran negara, lanjut HT, hanya bisa terjadi bila negara tersebut maju. Sehingga memiliki cukup anggaran untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat. Termasuk memberikan subsidi pendidikan atau bahkan membiayai pendidikan masyarakatnya gratis.
Begitu juga untuk kesehatan, masyarakat tidak lagi dilihat kemampuannya untuk membayar ketika berobat ke rumah sakit. Karena negara memiliki kemampuan untuk membiayai. Begitu juga rumah tinggal yang layak bagi masyrakat dan berbagai bidang lainnya.
HT mengatakan, selama ini Indonesia terus berputar-putar tak bisa segera menjadi negara maju karena terlalu cepat menerapkan pasar bebas disaat masyarakat belum siap. Hal tersebut menyebabkan ekonomi terpusat di kota-kota besar.
"Indonesia besar, tapi penopang ekonominya sedikit. Kalau anatomi ini tidak diubah, mustahil kita jadi negara maju," kata HT.
Seharusnya, kata HT, Indonesia memiliki pilar-pilar ekonomi lebih banyak sehingga perekonomian negara bisa lebih cepat maju. Caranya dengan memberikan kesempatan melalui kebijakan yang menumbuhkan masyarakat produktif di daerah. Dengan memajukan masyarakat di daerah, daerah akan terbangun dan Insdonesia lebih cepat maju.
Kepada kader HT berpesan, agar program-program yang dimiliki partai dijalankan secara konsisten. Sebab program tersebut sesuai dengan perjuangan Perindo untuk membangun masyarakat.
Program tersebut khususnya untuk menyentuh kalangan menengah ke bawah. Tujuannya untuk membuat masyarakat semakin produktif dan memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik. Gerobak Perindo, Warung Sejahtera, nelayan, petani, hingga memberdayakan generasi muda untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan secara lebih luas.
"Saya ingin membaktikan diri pada bangsa Indonesia. Saya all out, dulu, sekarang maupun nanti," tegas HT.
(mhd)